Minggu, 21 Desember 2014

jomblo #1

Cinta semua orang butuh cinta sekali pun orang orang munafik sekali pun semua orang selalu bersyukur dengan cinta yang mereka miliki cinta selalu ada dimana pun dan terlihat dengan jelas dimana pun tanpa perlu indra ke enam walau bentuknya tak nyata walau wujudnya tidak ada tapi indah
Yang paling sakit saat mencintai adalah kehilangan saat kehilangan mungkin air mata jatuh otak bekerja untuk mendaur ulang semua kebiasaan yang selalu di lakukan berdua otak memastikan bahwa ini bukan mimpi dan kenyataan, cinta bagai secangkir kopi dengan gula yang tercampur enak dan manis tapi rasa pahitnya tetap saja ada dan pasti mininggalkan ampas lawaupun sudah kopi tanpa ampas sekali pun
                Dan ini di ceritanya, seorang perempuan yang tidak pernah mau keluar luar hanya ingin berdiam didalam rumahnya tanpa ingin tau apa yang ada di luar bahkan warung sekali ppun dia tidak ingin tau ya dia adalah nayla seorang yang sebenarnya tidak setutup itu tapi dia hanya malas untuk bergaul dengan orang yang ada di sekitarnya tanpa ada urusan apapun
“mah aku pergi dulu ..... ” ujar nayla sambil berlalu pergi keluar rumah
“iya hati hati nay ” ujar tante nike
                Orang sebenarnya bukan mamah nayla hanya orang yang datang saat nayla sudah besar dan dia harus memanggilnya mamah lawau tante nike tak sejahat ibu ibu tiri bagaikan di tv bahkan dia baik hati
                Nayla selalu berjalan menuju luar komplek untuk naik angkot bukan karena di rumah tidak ada mobil tapi dia tak inginmenjadi anak manja dengan kondisi seperti ini dia selalu memperhatikan semua orang yang ada di sekitarnya khayalan dia selalu terbang tanpa batas tentang semua ini di dalam angkot sekali pun dia tak pernah berhenti berkhayal bahkan khayalannya sudah memenuhi blogs yah
                Nayla selalu berkhayal tentang cinta yang ada di khayalannya tanpa tau apa rasanya jatuh cinta dia selalu menangis sesuai dengan ceria di dalam ceritanya sendiri bahkan dia merasa sakit saat tokoh itu sakit
“nay loe lagi berkhayal lagi ???” ujar seseorang yang tiba tiba mengagetkan nayla
“kinar .... loe dasar ... ngapain loe naik angkot tumben motor loe kemana ???”
“ada di bengkel hahahah ,,, loe gila berat yah masa gue dari tadi di belakang loe nggak nyadar nyadar nay nay plisss insyaf apa loe ”
“insyap emanng gue buat dosa apa lagian gue nggak ngayal kaya yang suka loe khayalin hahaha ”
“ihhh loe .... kiri kiri bang ... hampir aja kelewat sekolah kita nay ”
“makasih bang ... iya nggak apa apa kali kelewatan dikit  ”
“nay awas .... ” ada motor datang dari belakang dengan kecepatan yang agak sedikit tidak wajar dan dengan cepat nayla pun bereaksi
“ehhh loe punya motor aja belagu pake acara ngebut ngebut segala pake tuh mata loe ... ” ujar nayla
                Penguna motor pun turun dari motornya yang gagah itu dan membuka helmnya kinar yang tau itu siapa langsung melongo tak kontrol
“maaf maaf saya benar benar tidak sengaja apa ada yang luka atau bagaimana ” ujar pengendara motor itu
“maaf maaf kalo sama maaf semua masalah selesai dengan maaf gak akan ada penjara bro ... ” ujar nayla ketus dan kinar berusaha menarik nayla menjauh dari lelaki itu
“nay loe gak tau itu siapa ???”ujar kinar
“emang siapa ???” ujar nayla polos
“kak revan nay revan ”
“ohhh itu yang namanya revan itu hahaha biasa aja ah kerenan suara motornya hahaha ”
“idih dasar cewe nggak normal pantes loe jomblo terus hahaha anehnya abis abisan hahaha ”
“hahaha jomblo itu menyenangkan kok hahaha ”

“bentar yah aku yanng pesen minumnya mau pada apa nih ” ujar nayla
“samain aja dah ” ujar kinar, fika, dan kimi
“ibuuu ... mau minumnya dong 4 es teh aja deh semua ”
“sip atuh neng tunggu dulu yang bentar ”
“iya siap bu hehe ”
“nih minumnya neng ”
“makasih ibu ini uangnnya ” ujar tiba tiba saat membalik kebelakang revan terlalu dekat dengan bakinya dan minum itu pun tumpah
“ya ya ampun maaf maaf gak apa apakan Cuma basah aja maaf maaf ” sambil mengambil tissue di kantung saku baju dan mencoba mengeringkannya
“iya nggak apa apa ,, bu minumnya beli lagi yah 4 es teh buat dia ” ujar revan santai
“kak maaf maaf kok malah dibeliin minum sih ini uangnya aku yang bayar sekalian buat bajunya ”
“nggak apa apa Cuma basah dan nggak perlu di ganti uang sini biar aku yangbawa mana meja kamunya lagian tadi aku yang salah kok dan sekalian nebus kesalahan tadi pagi ”
“yang itu ...” sambil menunjuk mejanya
“ohh iya revan ... kamu ??”
“nayla aku ade kelas kakak ” ujar nayla
“oke ,, ini dia minumnya silahkan diminum ...” ujar revan sambil pamit dan berlalu
                Hampir semua mata melihat hal itu termasuk ketiga teman nayla mereka langsung bergosip biasa cewe, di sisi lain revan pun menoleh ke belakang ke arah nayla sambil menipiskan bibirnya
                Pulang seperti biasa dengan kebiasaan seperti biasa masuk kedalam rumah makan belajar nonton tv dan tidak peernah keluar rumah sama sekali terkecuali ada teman yang mengajak keluar rumah
“nay mau ikut mamah keluar gak mau main ke tetangga nih ikut yu pada nanyain yang namanya nayla itu yang mana loh ”
“gak ahh mamah aja aku lagi nggak mood ” ujar nayla sambil berlalu dan pergi ke kamarnya saat semua orang  tidak ada di rumah nayla selalu diam didalam kamar dan menulis sesekali melihat keluar lewat jendela yang ada dikamarnya atau duduk di depan jendela itu berkhayal bisa bertemu mamahnya dan tidak tinggal dirumah ini bersama kakak dan adik tirinya
“kak nayla ?? ” suara samika adik tiri perempuan nayla yang sebenarnya manis
“apa mik ??? ”
“kita main yuk mika punya mainan baru nih ”
“sama kak haikal aja sana aku lagi sibuk nih ”
“yah kakak ,,, kak haikal belum dateng tau ”
“apa apa mika kak haikal udah pulang tau sini main sama kakak aja yuuu kak naylanya lagi sibuk tuh liat ,, oh iya nay kamu suka music classic kan ikut kakak yu malam minggu nonton pemain saxophone di cafe favorit kak ”
“iya gimana entar aja yah kak ” sambil menutup pintu
“nay nay apa salah kita kenapa kamu gini terus sih ” ujar haikal mendesah

“nay nay udah siap belum ... ” ujar haikal sambil mengetuk pintu
“iya bentar lagi ..... ”
“kamu Cuma pake tshirt sama jeans doang nay ...”
“yap hayu pergi ”
“kamu gak bawa slr pemainnya ganteng tau kakak udah kenal kalo kamu mau nanti kakak kenalin yah sama temen kak ”
“iya terus kalo ganteng aku harus gimana terserah kakak aja deh mau ngapain aku Cuma patung kok yang bisa dibawa kemana mana ”
“nay ........... ” sambil membanting stir kepinggir dan menghela napas
“kenapa ada yang salah sama omongan aku ”
“entah apa yang salah dari keluarga kita mungkin susah untuk bilanng mamah pada orang yang datang setelah semua ini terjadi dan bilang kakak pada orang asing yang datang secara tiba tiba harus masuk kedalam kehidupan kamu nay tapi coba untuk membukanya, coba untuk mengucapkan selamat datang pada semua orang baru ” ujar haikal
“akan aku coba ”
                Entah kenapa omongan itu langsung menerap di otak nayla iya dia sadar tak selamanya dia menjadi orang yang hanya bisa diam tanpa memberikan arti apa apa bahkan untuk hidupnya sendiri sepanjang jalan nayla terus berpikir tentang semua ini
“sudah sampai ayo turun” ujar haikal manis
“iya sip ” haikal memengang tangan nayla seperti layaknya kakak yang harus menjaga adiknya di tempat ramai agar tidak hilang
                Mungkin suasana tidak menyaman tiupan angin di sore itu tapi haikal tetap tidak mengambil hati atas perkataan adiknya itu
“wah kayanya udah mau mulai nih nay ” ujar haikal yang terus berjalan kepeda melalui orang orang yang sudah tidak sabar menantikan penampilan seseorang itu di atas panggung “untung kak udah  reservasi nay haha ”
“ohhh gitu ” betapa kangetnya nayla saat melihat orang sedang duduk didepan dengan saxophone itu adalah revan nayla pun hanya terdiam memandang orang dengan suara saxophone yang indah itu
“nayla nanti ama kakak dikenalin yah nay pasti dia seneng deh kenalan sama kamu nay ”
                Nayla pun tersenyum tipis sambil berpikir apa ada orang yang sebahagia itukah ??
“hy bro gila tampilan loe dashyat banget bro ”
“ehh mas makasih itu siapa nih ngomong ngomong” ujar revan dengan gaya mengoda
“eittt ini sang putri hahaha ,,, kenalin revan ini nayla ,,, nayla ini revan ” nayla dan revan pun saling pandang
“kamu ???” ujar nayla dengan sepontan
“hyyyy nay kita ketemu lagi ” ujar revan
“maksudnya ketemu lagi apa nih ??” ujar haikal penasaran
“gini mas dia ini ade kelas saya dan kita udah pernah ketemu kok ahh tapi kok gak pake seragam lebih cantik yah mas ”
“gila gila udah muji muji ade gue aja nih bocah awas loe yah macem macem ama ade gue hahaha ”
Pagi itu ...
Sejak pertemuan itu entah kenpa nayla dan revan selalu bertemu nayla jadi tau bahwa revan adalah tetangganya, nayla bukan lagi orang yang tertutup lagi dengan lingkungannya, bukan lagi menjadi orang yanng anti sosial semua yah berbeda sejak kenal revan banyak yang berubah
“nay kamu cape ” ujar revan
“ya seperti yang kamu liat,, aku duduk yah cape banget nih kak ” ujar nayla dengan langkah menepi
“nay aku beli minum dulu yah nay tunggu disini jangan kemana mana oke ”
Nayla pun mengacungkan jempolnya betanda iya, sebagai pengamat sosial nayla pun memperhatikan lingkungannya ada sepasang nenek nenek dan kakek kakek yang terlihat sangat mesra
“kamu pasti lagi merhatiin pasangan itu kan ??”
“iya kok kamu bisa nebak ”
“firasat hahahha ini minumnya ”ujar haikal
“kok merknya di lepas kak  ???”
“ini ada di aku merknya kenapa emang ”
“aneh aja minuman tanpa merk yang menempel ”
Lalu revanpun membuka merk air mineral itu dan ada tulisan yang berbunyi mau mencoba seperti pasangan itu dengan aku nay ....
“kak revan .....”
“nay ... aku udah lama minta sama kakak kamu untuk dikenalkan dengan kamu dan hingga akhirnya aku diperbolehkan berkenalan dengan kamu itu adalah hari terindah nay .... aku Cuma ingin kamu ada disini disamping aku .... ”
Nayla pun berdiri dari duduknya dan berjalan didalam pikiran revan nayla pasti akan pulang tapi nayla malah berdiri disamping revan
“seperti yang kamu mau aku ada disini disamping kamu untuk jadi seseorang yang selalu ada buat kamu kak  ..... ” ujar nayla dengan bibir menipis revan pun senang sampai ingin memeluk nayla tapi tidak jadi karena ini tempat umum dan agak sedikit memalukan hahaha .....

“kak aku nggak mau kalau orang lain tau kalau kita udah pacaran aku nggak mau jadi bahan olekan semua orang disekolah ”
“hmmm jadi ...”
“nanti kalau kakak mau berangkat bareng sama aku turunin aku jauh dari sekolah terus nanti kalau mau pulang bareng jangan pas banyak orang terus ......”
“iya nayla sayang siappp ”
                Revan sadar nayla bukan orang yang kuat dengan banyak omongan orang  lain apalagi status revan yang banyak dikenal orang baru ada desas desus saja mereka pacaran banyak orang yang sudah membuli nayla
“kak revan jangan dipotong ..... ”
“udah ngerti nay udah nih aaaa .... enak loh makanannya kamu tadi gak mesen ini sih ...” revan pun memasukkan makanan itu kedalam mulut nayla agar penuh dan tidak bisa bicara
“auhhh kakak banyak banget aku jadi susah ngomong nih ... ” “ehhh nanti kita photo studio yukk mau gak ” dengan sepontan nayla pun bicara begitu ....
“iya iya hayu tapi ini makan dulu nayla abisin .... nayla ”
“hahaha gak mau gak mau ada kakak galak hahaha ”
                Setelah makan mereka pun pergi untuk mencari studio photo dan revan menyodorkan tangannya
“hmm ” sambil menyodorkan tangannya dan nayla pun terseyum dan memengang tangan revan saat nayla masuk kedalam studio photo bersama revan didepan ada kinar dan kimi dan tiba tiba melihat nayla dengan revan nayla pun langsung melepaskan tangannya dari tangan revan
“hyyy kalian lagi ngapain disini ” sambil pergi kedepan meninggalkan revan dibelakang
“lagi mau photo box kamu kesini sama siapa nay ???”ujar kinar penasaran sambil melihat kearah belakang
“hmm ” sambil berpikir “sen..diri ya sendiri ” ujar nayla beralibi
“ehhh tapi aku liat ada kak revan loh tadi dibelakang tapi kok nggak ada  ” ujar kila
                 Nayla yang panik langsung berpamitan pergi dengan alasan buru buru harus membawakan titipan mamahnya
“duluan yah dadah muah muah kalian ” ujar nayla ,,, nayla langsung keluar dan melihat kesegala arah mencari kak revan saat nayla melihat ada orang dengan jaket yang sama dengan revan nayla pun langsung berlari mengejarnya dan dibelakang kedua temannya yang curiga melihat dari jauh bahwa benar nayla bersama dengan kak revan
“kak revan ... ” ujar nayla sambil terenggah
“hy nay ... kamu lari ... aku udah line kamu aku tunggu di parkiran ”ujar revan
“kak maaf bukan gitu maksud aku ” ujar nayla merasa bersalah
“iya udah aku tau kok maksud kamu udah kita pulang aja yah lupain aja aku nggak apa apa kok nay tenang aja yah ” ujar revan menenangkan nayla sambil memengang tangan nayla dan menariknya pulang

“nay loe yakin jomblo ?? kita nggak yakin kemarin loe dateng sama kak revan kan ??” ujar kinar mengintrogasi
“jomblo kaless tenang aja hahaha ” ujar nayla denga tertawa yang sebenarnya tidak ingin ketawa
“kemarin kamu datang sama siapa kak revan kan ??” ujar kimi
“emang kamu liat beneran itu kak revan ”ujar nayla
“nggak juga sih hehe ”
“tuh kan pasti bukan aku tuh yang sama kak revan hahaah ” ujar nayla denngan  tenang
“mana mungkin juga nayla sama revan ” ujar seorang kakak kelas perempuan yang entah siapa
“idih sewot banget lo ”ujar fika nafsu
“idih dasar kalian anak anak iuhhhh ”
                Dalam hati nayla pun berpikir apa seharusnya semua ini tidak terjadi apa aku harus menyembunyikan semua tapi tidak semudah itu aku bisa menyembunyikan ini semua tidak bbm pun berbunyi
“nay ??? hari ini mau pulang bareng ??” bunyi bbm itu tertanda revan dengan cepat nayla pun membalas
“gak kak aku ada acara bareng anak anak kakak pulang aja duluan hari ini lain kali aja aku bareng kakaknya ”
“oke siap kalo mau di jemput nanti bilang aja yah ”
“iya siapp kak” emot tanda peluk

                Bel pulang sudah berbunyi dari tadi tapi nayla masih di dalam kelas alasannya sih piket untuk besok padahal untuk menghindari bertemu dengan revan yang selalu masih berada di dalam sekolah lawau sudah waktunya pulang dan dia sudah melakukan hal ini sekitar satu minggu
“kamu udah pulang nay ??” bunyi bbm itu
“udah kak ” balas nayla saat nayla melihat kedepan dan ternyata di depan pintu ada revan sedang melihat nayla dengan pandangan yang tidak terlalu menakutkan
“bukannya katanya udah pulang ...... ”ujar revan nada menggoda
“hehe maaf aku bohong aku lagi piket kak, kakak tau dari mana aku ada disini ??? ”
“kinar dia yang bilang sini aku bantu piketnya biar kita bisa pulang bareng ”
“kakak nanya kinar ?? dan dia jawab aku ad disini ”
“iyahh udah sini sapu yah ”
                Dengan muka berpikir nayla pun berpikir pasti kinar udah tahu kalau aku ada hubungan dengan kak revan besok aku harus tanya apa aku harus mengakui yah tentang ini semua
“udah beres kita pulang yukk .... ”
“wah makasih kak revan yang ganteng dan baik hati hahha ”
“iya dong pacarnya siapa dulu hahaha ”
“emang kak revan pacarnya siapa yah kenalin dong aku sama pacarnya hahah ”
“ini dia orangnya ”sambil menarik hidung nayla
“ihhh jangan pegang pegang iuhhhhh anda hahhaah ”
“hari ini kita main dullu mau gak ada discont ice cream green tea combo delight lohh di tempat deket sini ”
“boleh beliin tapi yah hahaha tapi kak sebelum pergi pakein helm yah dong hihi susah ”
“sini sini dasar anak kecil hihi ”
                Mereka pun pergi naik motor dengan kondisi sekolah yang sudah sepi tapi tidak sesepi itu sih tapi seseorang yang melihat mereka yaitu para fans revan
                Saat makan ice cream tiba tiba nayla berbicara
“kak maaf untuk kesalahan yang udah aku lakuin yah ”
“kesalahan apa nay ?? ”  ujar revan dengan alis di tekuk
“nggak kok pokoknya buat semua yang udah aku lakuin aja hihi ”
“iya deh anak kecil kesayangan kakak ”
“kak revan jangan bilang gitu geli kali hahhaha ”
“biarin itu panggilan sayang aja yah hihi kecil hahah ”
“ahhh gak mau aku udah gede kok lagian aku gak beke juga kali ihhh ”
“ehh kak aniv satu bulanan kita photo studio yukk berdua sekalian kita makan nonton semua yah deh gimana tapi semua yah kakak yang bayar yah hahaha ”
“iya deh spesial buat di kecil hahha ”
........
“nay ....” ucap kinar membuka pembicaraan lewat line
“apa kinar sayang hihi ...”
“kamu nggak akan cerita sama aku nay tentang semua ini ????”
“apa kak revan nar ??”
“iyap apa kamu mau ngelak ”
“nggak aku mau cerita sama kamu kalau semua yang kalian bilang tentang aku sama kak revan itu bener tapi ada alasan aku nggak buru buru cerita sama kalian karena kalian suka somel banget aku gak mau banyak orang yang tau tentang semua ini ”
“iyah deh aku terima semua alasan kamu nah jujur gitu kan enak ”
“maaf maaf besok kita omongin lagi yah nar sama yang lain juga tentang aku hahahh ”
..............
                Saat masuk ke kamar mandi tiba tiba byurrrr air tumpah bukan karena ulang tahun tapi karena kejailan kakak kelas yang agak sedikit kelewatan
“nayla ....” dengan kanget ujar kinar
“kinar ... aku basah semua ”dengan mata berkaca kaca dicampur malu banyak orang yang melihat saat nayla dan kinar berjalan revan melihat dari atas dan langsung turun dan menghampiri nayla yang sedang basah kuyup untung hari ini hari sabtu
“nay kamu kenapa .... ”
“nggak apa apa kak Cuma tadi ada yang iseng aja kok aku ganti baju dulu ”
                Revan pun langsung berlari dan mencari seseorang yang pasti melakukan ini kepada semua pacar revan yaitu inesa manta revan yang sebenarnya mungkin masih cinta dengan cepat revan pun menarik ines
“nes aku mau ngomong ...” ujar revan cepat
                 Revan langsung membawa ines pergi ke belakang  
“ines ??? loe pasti yang ngelakuin ini kan ”
“iya kenapa ada masalah emang gue juga yang bilang ke semua angkatan buat nggak suka masa pacar loe ngerti ”
“apa salah dia ,, dan juga apa mau kamu bukan aku yang mutusin semua ini nes bukan tapi kamu jadi kalau ada kesalahan ini semua salah kamu nes bukan aku jangan buat semua oranng yang ada di dalam hidup aku pergi satu persatu ”
                Hari hari menjelang aniv  mungkin baru satu bulan tapi mendapatkan orang yang tidak memcintai kita apa adanya adalah sesuatu orang yang berarti bagi revan jadi mulai hari ini revan ingin menceritakan semuanya agar nayla mengerti dan agar semua ini bukan hanya acara untuk mengalah satu sama lain tapi saling jujur satu sama lain agar hubungan ini tidak menbosankan tidak munafik
                Tapi sepertinya tidak semudah itu untuk mengeluarkan unek unek pada orang yang kita sayang dan tergantung banyak harapan didalam hubungan ini
“nay ini baru setengah 6 dan kita tetanggaan sekolah juga gak terlalu jauh nay ” ujar revan menahan nayla untuk tidak pergi
“tapi kak aku pengen dateng cepat kesekolah ya udah kalau kakak nggak mau nganter aku pergi sendiri aja biasanya juga sendiri ”
“ya udah naik ” saat naik nayla memengang pundak revan dan revanpun memengang tangan nayla dan terasa hangat “nay kamu anget kamu sakit ?? udah sarapan ??”
“nggak itu perasaan kakak aja kali aku baik kak ”
“kita sarapan dulu yah nanti di kantin yah ”
“nggak ah lagian ini hari senin kita upacara kak ”
“yakin ??”
“yap ”
                Saat sampai di sekolah sekolah masih dalam keadaan sepi mungkin hanya beberapa orang saja yang sudah ada di dalam sekolah dengan cepat nayla membuka helmnya dan menaruhnya di depan revan dan segera pergi dengan berlari hanya melambaikan tangan revan hanya bisa  menghela.
                Saat upacara tiba revan melihat sekitar mencari nayla yang belum terlihat di barisannya yang seharusnya ada di sebelahnya dan ternyata nayla memang ada disebelahnya tapi dengan muka yang pucat
“kamu baik nay  ??” dengan spontan karna khawatir
“baik kok hehe ” ujar nayla tanpa melihat kearah revan
                Upacara pun berjalan seperti biasa pengibaran bendera pidato tiba tiba saat pidato sedang berlangsung nayla seperti tidak seimbang dan seperti akan terjatuh tangan nayla memengang tangan revan dan ternyata nayla pingsang revan langsung menggendong nayla menuju uks dengan muka yang tidak tenang
“kayu putihnya tolong ” ujar revan kepada petugas pmr di uks
“ini van ”ujar dimas salah satu teman sekelas revan
“nay ... nayla .... ” ujar revan
“udah tenang saja van dia pasti nggak apa apa kok ” ujar kepala senior uks “dia udah sarapan ??”
“kayanya belum saya belikan dulu ya pak ” ujar revan sambil bergegas ke kantin
                Saat revan kembali ke UKS nayla sudah sadar
“mau makan ??” ujar revan lemas
“hmmm nggak kak aku mau pulang boleh ” ujar nayla lemas
“aku minta izin ke piket yah nanti aku ambil tas kamu dulu ”
                Revan pun mengambil tas nayla dan segera meminta izin agar nayla boleh pulang dan izin agar dia di izin kan untuk mengantarkan nayla pulang. Sepanjang jalan revan selalu memeriksa nayla melalui kaca spionnya
               
                Pulang sekolah revan langsung memarkirkan motornya di depan rumah nayla tanpa ada niat untuk pulang kerumahnya sendiri
“hy van ” sambut kak haikal orang yanng sudah lama tak diliat revan
“hy mas apa kabar kemana aja ??”
“ada di tempat lain hahaha mau ke nayla kan kalian udah jadian van ” ujar mas haikal
“ya seperti itu lah ”
                Revan pun menjelaskan semuanya dengan mas haikal tentang semua yang ada di dalam kisahnya bersama adiknya
“nayla tipe orang tertutup apa lagi kepada kita orang yang mendadak harus ada di kehidupannya secara mendadak seperti kami van ”
“maksud mas ??”
“aku ingin kamu merubah pandangan tentang sesuatu di depan mata nayla secara perlahan bahwa kami cinta ”
                Omongan itu pun panjang dan lebar sampai akhirnya diakhiri dan dimulai dengan revan masuk kedalam kamar nayla
“nay ...”
“revan ” dengan pandangan sayu
“aku bawa makanan nih makan bareng yukk sama aku ,, ayam goyeng ayam goyeng hihi ”
“haha kaya upin ipin aja hahhaah ”
“mari makan mari makan kamu udah sehatkan ? udah dong pasti ” ujar revan meenjawab sendiri
“iya udah udah kok ”
“aku mau nanya sesuatu boleh tentang kita ”
“apa ? ”
“aku ngerasa kamu punya dua kepribadian disekolah kamu seperti nggak kenal aku di luar kamu kaya seseorang yang penuh perhatian apa ada yang salah sama ini semua nay ??”
“nggak ada Cuma aku yang salah kok kak,, pertama itu sekolah aku takut guru ngomongin kita kedua kakak kelas dengan pandangan mereka yang sinih itu ketiga aku nggak mau jadi bahan surakan kalau setiap kali kita berdua atau melihat orang lain berbisik dengan mata ke arah kita aku tau aku salah aku banyak salah dan mementingkan banyak hal tentang gengsi kak ”
“aku tau nay itu maksud kamu tapi aku juga nggak bisa terus bilang iya dan setuju walau hati ini nggak setuju aku nggak mau bikin hubungan ini jadi monoton hanya bisa bilang iya dan iya saja aku ingin kita saling mengingatkan saat kita satu sama lain salah karna alasan kita saling cinta aku nggak bisa jadi orang yang mencintai apa adanya ”
“maaf .... ” ujar nayla sambil memeluk revan dengan terisak
“makasih buat semuanya selama satu bulan ini nay ”
“sama sama kak ”

                Hari ini adalah jadwal merayakan aniv pertama dengan pacar pertama buat nayla dan hari ini semua kegiatan sudah ada dalam agenda harian pertama photo studio berdua makan berdua nanti malam dengan candy light dinner romantis dan nonton film berdua
“sudah siap ??”ujar revan
“sudah dong ” sambil tertawa ringan “ohh iya pertama kita photo dulu yah soalnya kalau photonya nanti takutnya cantiknya luntur hahaha ”
“iya iya bisa deh gimana anak kecil aja kakaknya mah ngikutin aja hahaha,, apa kabar abang kamu nay ??”sambil pandangan lurus searah jalan
“baik kayanya dia baik ”ujar nayla datar
“adik kecil kamu gimana ?? apa masih kecil ”
“kayanya dia juga baik ” kembali datar
“ehmm ya kayanya mereka baik tapi aku udah lama nggak liat mamah sama adik kecil kamu lagi pada kemana ?? ”
“entah aku nggak tau kak ”
“mamah kamu suka nelponkan tapi nggak pernah kamu angkat ??” menunggu jawaban “nay ... nay ”
“entahlah aku pun tak tahu kabar mereka lagian aku juga nggak mau tahu kok kabar mereka ”
“apa nanti saat aku tiba tiba menghilang kamu bakal menggannggap aku sebagai orang lain juga dan saat aku mau masuk lagi kamu tetap mengganggap aku sebagai orang lain juga karena asal ku adalah orang lain nay ”
                Nayla pun termenung dengan kata kata itu karena mungkin yang tadinya orang lain sekarang bisa menjadi orang yang paling berarti yang kita punya menggantikan orang yang telah meninngalkan kita dimasa lalu contohnya orang yang sedang ada disamping nayla sekarang yang tadinya adalah orang lain juga
                Tangan revan pun mengelus tangan nayla dengan lembut sambil tersenyum
“semuanya akan baik kok nay kalau kamu terbuka yah ”
“iya makasih kak ”
                Sesampainya di mall mereka langsung menuju tempat photo studio dengan tangan yang langsung berpegangan seusai berphoto mereka berniat untuk menonton film yang sudah mereka rencanakan saat masuk
“hey van ” ujar dimas
“hey dim sama siapa loe kesini tumben loe nonton biasanya beli dvd bajakan ” ujar revan ringan
“itu ama anak anak banyakan kita kalian berdua mau gabung gak ”
                Dan saat nayla melihat ke arah teman teman revan ada ines sosok yang sudah melabaknya dengan kata kata kasar itu walau revan belum tahu tentang hal itu dengan cepat nayla langsung melepaskan tangannya dari ngenggaman revan
                Revan pun melihat kearah tangannya dan saat dia melihat nayla seperti sedang sibuk dengan gadgetnya revan kembali meraih tangan nayla mengajak kedepan bersama kerumunan itu tapi sekarang nayla melepaskannya dengan kuat sampai teman teman revan melihat dengan aneh
“jadi gabung van ” ujar gilang memastikan
“kayanya gue misah aja kita mau nonton film yang beda soalnya ” ujar revan mengeles
                Setelah teman temannya masuk keruang tunggu theater revan langsung keluar meninggalkan nayla dengan jalan yang cepat nayla pun mengejarnya mungkin arahnya ke parkiran
“kak .... kak revan tunggu ” tak dihiraukan “revan ..... ” ujar nayla
                Revan menaiki escalator menuju arah turun dan tetapa dengan jalan yang cepat saat sampai luar revan sudah menyebrang saat nayla akan menyebrang hampir dia beberapa kali akan tertabrak
“maaf maaf pak maaf ” ujar nayla lemas
“hati hati dong de ”ujar sopir
                Revan mehilat kebelakang kakinya seperti ingin berjalan ke arah nayla tapi hati yang emosi ingin terus berjalan kedepan revan hanya bisa mengepal tangannya dan dibelakang ternyata nayla sudah terjatuh karena langkahnya yang terburu buru
“bangun ” ujar revan
“ehmm kak revan ... ”
“ayo kita ke mobil aku ada p3k ” ujar revan dan nayla berpikir reevan tidak akan semarah itu
                Pintu mobil pun di buka nayla duduk dan revan yang membersihkan lukanya dan aak sakit bagi nayla
“udah jangan manja ”
“hah ... ” nayla pun terkaget dengan kata kata yang keluar dari mulut revan “udah nggak usah aku gak apa apa silahkan kalau anda keperluan lain silahkan pergi dari sini terimakasih ” nayla pun langsung pergi
                Revan langsung masuk mobilnya dan memutar stirnya dan dia masih melihat nayla dari kaca spionnya dia mengerem dan melihat nayla sudah menaiki taksi dan ditambah bunga yang ada di belakang membuat hari ini tambah hancur
                Revan mengikuti taksi nayla dari belakang untuk memastikan nayla pergi kearah mana dan ternyata ke arah rumahnya. Di dalam taksi nayla berkaca kaca kenapa hari ini jadi begini nayla pun keluar dari taksinya dan dibelakang mobil evan pun berhenti revan diam didalam mobil sambil melihat nayla
                Saat nayla masuk kedalam rumah ternyata mamahnya sudah datang nayla langsung memeluk mamahnya itu dengan kanget mamah tiri nayla itu langsung memeluk nayla dengan erat sambil bertanya
“ada apa nay ?? kamu baik ” tapi nayla tak sanggup berkata dia hanya bisa menangis dalam pelukan mamahnya itu
Sambil terisak  “nggak ada apa apa kok mah Cuma kengen aja ” ayah dan mas haikal yang melihat dari belakang hanya bisa saling tersenyum melihat adengan itu terjadi dan tiba tiba dik kecil nayla berlari “kak nayla ade kangen sama kakak ,, kakak tambah cantik nanti gede ade mau cantik kaya kakak dong ”
“mika juga udah cantik kok kaya kakak malah lebih sini peluk ” ujar nayla hangat
“kakak kenapa nangis ” ujar mika polos
“kakak kangen ama mika jadi kakak nangis deh ” dari belakang ayah sama masnya gak akan dipeluk juga nih ujar ayah becanda hihi ah ayah mas haikal juga mau dipeluk juga sini sini hahaha
                Memang dari satu sisi ini lah mereka yang bisa menerima kamu apa adanya ya itulah keluarga bahkan mereka orang yang selalu mengeritik kamu dimana pun kamu terimakasih ayah bunda kakak dan adik ku sayang
“nay ?? .... temenin mas ngambil makanan di dapur yukk mas atut nih hihi ”
“ihhh mas udah gede gitu penakut hahahh ”
Sesampainya didapur ....
“kamu lagi ada masalah dengan revan nay ”
                Nayla pun menjelaskan semuanya kepada kakak lalaki yang paling perhatian itu dan akhirnya masalah itu pun bisa sedikit di beri jalan keluar oleh kakaknya itu

                Hari ini adalah jadwal revan untuk bermain sexophone di cafe yang waktu itu nayla pernah datang nayla duduk di belakang dengan sudut paling pas untuk memandang revan dengan jelas dideretan depan tentu banyak teman teman revan termasuk ines tapi sekarang nayla tidak takut atau gengsi
                Nayla menunggu revan dengan sabar dan mengirim bbm dan line dengan bunyi yang sama “kak revan selamat manggung aku nungguin bunyi saxophone yah salam dari orang yang belum minta maaf ini ” yah walau semuanya belum dia baca
                Saat revan masuk kedalam stage banyak yang teriak berisik memang tapi aku juga melakukan hal yang sama nayla menunggu mata revan melihatnya tapi mata itu tak pernah melihat ke arah nayla sama sekali sudah beberapa lagu yang keluar dari besi berbunyi itu
                Nayla hanya bisa memandang revan dengan jenuh sampai akhirnya revan bilang ini adalah lagu terakhir dan special ada yang mau nyanyi bareng
“ada yang mau menyanyikan lagu ini bareng saya disini ” ujar revan nayla dengan sepontan mengacungkan tangan
“akuuu ” ujar nayla  dengan pandangan aneh revan pun turun dari stage dan menarik tangan nayla, nayla membalas pegangan itu dengan erat dan tersenyum
 “nay tau lagu tuluskan yang ini ” ujar revan berbisik
“tau  kak ”
“kamu nyanyi aku main sexophonenya oke ”
“oke ”
                Mungkin hawa dari kami masih canggung dan sebelum mulai revan berbisik kepada temannya entah untuk apa dan yang pasti kita berdua menyanyikan lagu tulus jangan cintai aku apa adanya judul lagu yang cukup aneh karena kebanyakan orang itu ingin dicintai apa adanya tapi aku mengerti ini. Ini adalah sesuatu yang sering di ungkapkan oleh pria pemain sexophone yang ada disebelah ku ini
                Tepuk tangan pun ramai sekali diseisi cafe ini dengan suasana riuh ini tiba tiba ada serangkai bunga yang terlihat sudah mulai layu
“sebenarnya ini bunga seharusnya aku kasih dihari aniv kita yang pertama kemarin tapi aku nggak bisa ngasih ini kemarin jadi aku kasih sekarang dan mudah mudah kamu tau sesuatu bahwa apapun yang terjadi aku tetep akan Cinta semua orang butuh cinta sekali pun orang orang munafik sekali pun semua orang selalu bersyukur dengan cinta yang mereka miliki cinta selalu ada dimana pun dan terlihat dengan jelas dimana pun tanpa perlu indra ke enam walau bentuknya tak nyata walau wujudnya tidak ada tapi indah
Yang paling sakit saat mencintai adalah kehilangan saat kehilangan mungkin air mata jatuh otak bekerja untuk mendaur ulang semua kebiasaan yang selalu di lakukan berdua otak memastikan bahwa ini bukan mimpi dan kenyataan, cinta bagai secangkir kopi dengan gula yang tercampur enak dan manis tapi rasa pahitnya tetap saja ada dan pasti mininggalkan ampas lawaupun sudah kopi tanpa ampas sekali pun
                Dan ini di ceritanya, seorang perempuan yang tidak pernah mau keluar luar hanya ingin berdiam didalam rumahnya tanpa ingin tau apa yang ada di luar bahkan warung sekali ppun dia tidak ingin tau ya dia adalah nayla seorang yang sebenarnya tidak setutup itu tapi dia hanya malas untuk bergaul dengan orang yang ada di sekitarnya tanpa ada urusan apapun
“mah aku pergi dulu ..... ” ujar nayla sambil berlalu pergi keluar rumah
“iya hati hati nay ” ujar tante nike
                Orang sebenarnya bukan mamah nayla hanya orang yang datang saat nayla sudah besar dan dia harus memanggilnya mamah lawau tante nike tak sejahat ibu ibu tiri bagaikan di tv bahkan dia baik hati
                Nayla selalu berjalan menuju luar komplek untuk naik angkot bukan karena di rumah tidak ada mobil tapi dia tak inginmenjadi anak manja dengan kondisi seperti ini dia selalu memperhatikan semua orang yang ada di sekitarnya khayalan dia selalu terbang tanpa batas tentang semua ini di dalam angkot sekali pun dia tak pernah berhenti berkhayal bahkan khayalannya sudah memenuhi blogs yah
                Nayla selalu berkhayal tentang cinta yang ada di khayalannya tanpa tau apa rasanya jatuh cinta dia selalu menangis sesuai dengan ceria di dalam ceritanya sendiri bahkan dia merasa sakit saat tokoh itu sakit
“nay loe lagi berkhayal lagi ???” ujar seseorang yang tiba tiba mengagetkan nayla
“kinar .... loe dasar ... ngapain loe naik angkot tumben motor loe kemana ???”
“ada di bengkel hahahah ,,, loe gila berat yah masa gue dari tadi di belakang loe nggak nyadar nyadar nay nay plisss insyaf apa loe ”
“insyap emanng gue buat dosa apa lagian gue nggak ngayal kaya yang suka loe khayalin hahaha ”
“ihhh loe .... kiri kiri bang ... hampir aja kelewat sekolah kita nay ”
“makasih bang ... iya nggak apa apa kali kelewatan dikit  ”
“nay awas .... ” ada motor datang dari belakang dengan kecepatan yang agak sedikit tidak wajar dan dengan cepat nayla pun bereaksi
“ehhh loe punya motor aja belagu pake acara ngebut ngebut segala pake tuh mata loe ... ” ujar nayla
                Penguna motor pun turun dari motornya yang gagah itu dan membuka helmnya kinar yang tau itu siapa langsung melongo tak kontrol
“maaf maaf saya benar benar tidak sengaja apa ada yang luka atau bagaimana ” ujar pengendara motor itu
“maaf maaf kalo sama maaf semua masalah selesai dengan maaf gak akan ada penjara bro ... ” ujar nayla ketus dan kinar berusaha menarik nayla menjauh dari lelaki itu
“nay loe gak tau itu siapa ???”ujar kinar
“emang siapa ???” ujar nayla polos
“kak revan nay revan ”
“ohhh itu yang namanya revan itu hahaha biasa aja ah kerenan suara motornya hahaha ”
“idih dasar cewe nggak normal pantes loe jomblo terus hahaha anehnya abis abisan hahaha ”
“hahaha jomblo itu menyenangkan kok hahaha ”

“bentar yah aku yanng pesen minumnya mau pada apa nih ” ujar nayla
“samain aja dah ” ujar kinar, fika, dan kimi
“ibuuu ... mau minumnya dong 4 es teh aja deh semua ”
“sip atuh neng tunggu dulu yang bentar ”
“iya siap bu hehe ”
“nih minumnya neng ”
“makasih ibu ini uangnnya ” ujar tiba tiba saat membalik kebelakang revan terlalu dekat dengan bakinya dan minum itu pun tumpah
“ya ya ampun maaf maaf gak apa apakan Cuma basah aja maaf maaf ” sambil mengambil tissue di kantung saku baju dan mencoba mengeringkannya
“iya nggak apa apa ,, bu minumnya beli lagi yah 4 es teh buat dia ” ujar revan santai
“kak maaf maaf kok malah dibeliin minum sih ini uangnya aku yang bayar sekalian buat bajunya ”
“nggak apa apa Cuma basah dan nggak perlu di ganti uang sini biar aku yangbawa mana meja kamunya lagian tadi aku yang salah kok dan sekalian nebus kesalahan tadi pagi ”
“yang itu ...” sambil menunjuk mejanya
“ohh iya revan ... kamu ??”
“nayla aku ade kelas kakak ” ujar nayla
“oke ,, ini dia minumnya silahkan diminum ...” ujar revan sambil pamit dan berlalu
                Hampir semua mata melihat hal itu termasuk ketiga teman nayla mereka langsung bergosip biasa cewe, di sisi lain revan pun menoleh ke belakang ke arah nayla sambil menipiskan bibirnya
                Pulang seperti biasa dengan kebiasaan seperti biasa masuk kedalam rumah makan belajar nonton tv dan tidak peernah keluar rumah sama sekali terkecuali ada teman yang mengajak keluar rumah
“nay mau ikut mamah keluar gak mau main ke tetangga nih ikut yu pada nanyain yang namanya nayla itu yang mana loh ”
“gak ahh mamah aja aku lagi nggak mood ” ujar nayla sambil berlalu dan pergi ke kamarnya saat semua orang  tidak ada di rumah nayla selalu diam didalam kamar dan menulis sesekali melihat keluar lewat jendela yang ada dikamarnya atau duduk di depan jendela itu berkhayal bisa bertemu mamahnya dan tidak tinggal dirumah ini bersama kakak dan adik tirinya
“kak nayla ?? ” suara samika adik tiri perempuan nayla yang sebenarnya manis
“apa mik ??? ”
“kita main yuk mika punya mainan baru nih ”
“sama kak haikal aja sana aku lagi sibuk nih ”
“yah kakak ,,, kak haikal belum dateng tau ”
“apa apa mika kak haikal udah pulang tau sini main sama kakak aja yuuu kak naylanya lagi sibuk tuh liat ,, oh iya nay kamu suka music classic kan ikut kakak yu malam minggu nonton pemain saxophone di cafe favorit kak ”
“iya gimana entar aja yah kak ” sambil menutup pintu
“nay nay apa salah kita kenapa kamu gini terus sih ” ujar haikal mendesah

“nay nay udah siap belum ... ” ujar haikal sambil mengetuk pintu
“iya bentar lagi ..... ”
“kamu Cuma pake tshirt sama jeans doang nay ...”
“yap hayu pergi ”
“kamu gak bawa slr pemainnya ganteng tau kakak udah kenal kalo kamu mau nanti kakak kenalin yah sama temen kak ”
“iya terus kalo ganteng aku harus gimana terserah kakak aja deh mau ngapain aku Cuma patung kok yang bisa dibawa kemana mana ”
“nay ........... ” sambil membanting stir kepinggir dan menghela napas
“kenapa ada yang salah sama omongan aku ”
“entah apa yang salah dari keluarga kita mungkin susah untuk bilanng mamah pada orang yang datang setelah semua ini terjadi dan bilang kakak pada orang asing yang datang secara tiba tiba harus masuk kedalam kehidupan kamu nay tapi coba untuk membukanya, coba untuk mengucapkan selamat datang pada semua orang baru ” ujar haikal
“akan aku coba ”
                Entah kenapa omongan itu langsung menerap di otak nayla iya dia sadar tak selamanya dia menjadi orang yang hanya bisa diam tanpa memberikan arti apa apa bahkan untuk hidupnya sendiri sepanjang jalan nayla terus berpikir tentang semua ini
“sudah sampai ayo turun” ujar haikal manis
“iya sip ” haikal memengang tangan nayla seperti layaknya kakak yang harus menjaga adiknya di tempat ramai agar tidak hilang
                Mungkin suasana tidak menyaman tiupan angin di sore itu tapi haikal tetap tidak mengambil hati atas perkataan adiknya itu
“wah kayanya udah mau mulai nih nay ” ujar haikal yang terus berjalan kepeda melalui orang orang yang sudah tidak sabar menantikan penampilan seseorang itu di atas panggung “untung kak udah  reservasi nay haha ”
“ohhh gitu ” betapa kangetnya nayla saat melihat orang sedang duduk didepan dengan saxophone itu adalah revan nayla pun hanya terdiam memandang orang dengan suara saxophone yang indah itu
“nayla nanti ama kakak dikenalin yah nay pasti dia seneng deh kenalan sama kamu nay ”
                Nayla pun tersenyum tipis sambil berpikir apa ada orang yang sebahagia itukah ??
“hy bro gila tampilan loe dashyat banget bro ”
“ehh mas makasih itu siapa nih ngomong ngomong” ujar revan dengan gaya mengoda
“eittt ini sang putri hahaha ,,, kenalin revan ini nayla ,,, nayla ini revan ” nayla dan revan pun saling pandang
“kamu ???” ujar nayla dengan sepontan
“hyyyy nay kita ketemu lagi ” ujar revan
“maksudnya ketemu lagi apa nih ??” ujar haikal penasaran
“gini mas dia ini ade kelas saya dan kita udah pernah ketemu kok ahh tapi kok gak pake seragam lebih cantik yah mas ”
“gila gila udah muji muji ade gue aja nih bocah awas loe yah macem macem ama ade gue hahaha ”
Pagi itu ...
Sejak pertemuan itu entah kenpa nayla dan revan selalu bertemu nayla jadi tau bahwa revan adalah tetangganya, nayla bukan lagi orang yang tertutup lagi dengan lingkungannya, bukan lagi menjadi orang yanng anti sosial semua yah berbeda sejak kenal revan banyak yang berubah
“nay kamu cape ” ujar revan
“ya seperti yang kamu liat,, aku duduk yah cape banget nih kak ” ujar nayla dengan langkah menepi
“nay aku beli minum dulu yah nay tunggu disini jangan kemana mana oke ”
Nayla pun mengacungkan jempolnya betanda iya, sebagai pengamat sosial nayla pun memperhatikan lingkungannya ada sepasang nenek nenek dan kakek kakek yang terlihat sangat mesra
“kamu pasti lagi merhatiin pasangan itu kan ??”
“iya kok kamu bisa nebak ”
“firasat hahahha ini minumnya ”ujar haikal
“kok merknya di lepas kak  ???”
“ini ada di aku merknya kenapa emang ”
“aneh aja minuman tanpa merk yang menempel ”
Lalu revanpun membuka merk air mineral itu dan ada tulisan yang berbunyi mau mencoba seperti pasangan itu dengan aku nay ....
“kak revan .....”
“nay ... aku udah lama minta sama kakak kamu untuk dikenalkan dengan kamu dan hingga akhirnya aku diperbolehkan berkenalan dengan kamu itu adalah hari terindah nay .... aku Cuma ingin kamu ada disini disamping aku .... ”
Nayla pun berdiri dari duduknya dan berjalan didalam pikiran revan nayla pasti akan pulang tapi nayla malah berdiri disamping revan
“seperti yang kamu mau aku ada disini disamping kamu untuk jadi seseorang yang selalu ada buat kamu kak  ..... ” ujar nayla dengan bibir menipis revan pun senang sampai ingin memeluk nayla tapi tidak jadi karena ini tempat umum dan agak sedikit memalukan hahaha .....

“kak aku nggak mau kalau orang lain tau kalau kita udah pacaran aku nggak mau jadi bahan olekan semua orang disekolah ”
“hmmm jadi ...”
“nanti kalau kakak mau berangkat bareng sama aku turunin aku jauh dari sekolah terus nanti kalau mau pulang bareng jangan pas banyak orang terus ......”
“iya nayla sayang siappp ”
                Revan sadar nayla bukan orang yang kuat dengan banyak omongan orang  lain apalagi status revan yang banyak dikenal orang baru ada desas desus saja mereka pacaran banyak orang yang sudah membuli nayla
“kak revan jangan dipotong ..... ”
“udah ngerti nay udah nih aaaa .... enak loh makanannya kamu tadi gak mesen ini sih ...” revan pun memasukkan makanan itu kedalam mulut nayla agar penuh dan tidak bisa bicara
“auhhh kakak banyak banget aku jadi susah ngomong nih ... ” “ehhh nanti kita photo studio yukk mau gak ” dengan sepontan nayla pun bicara begitu ....
“iya iya hayu tapi ini makan dulu nayla abisin .... nayla ”
“hahaha gak mau gak mau ada kakak galak hahaha ”
                Setelah makan mereka pun pergi untuk mencari studio photo dan revan menyodorkan tangannya
“hmm ” sambil menyodorkan tangannya dan nayla pun terseyum dan memengang tangan revan saat nayla masuk kedalam studio photo bersama revan didepan ada kinar dan kimi dan tiba tiba melihat nayla dengan revan nayla pun langsung melepaskan tangannya dari tangan revan
“hyyy kalian lagi ngapain disini ” sambil pergi kedepan meninggalkan revan dibelakang
“lagi mau photo box kamu kesini sama siapa nay ???”ujar kinar penasaran sambil melihat kearah belakang
“hmm ” sambil berpikir “sen..diri ya sendiri ” ujar nayla beralibi
“ehhh tapi aku liat ada kak revan loh tadi dibelakang tapi kok nggak ada  ” ujar kila
                 Nayla yang panik langsung berpamitan pergi dengan alasan buru buru harus membawakan titipan mamahnya
“duluan yah dadah muah muah kalian ” ujar nayla ,,, nayla langsung keluar dan melihat kesegala arah mencari kak revan saat nayla melihat ada orang dengan jaket yang sama dengan revan nayla pun langsung berlari mengejarnya dan dibelakang kedua temannya yang curiga melihat dari jauh bahwa benar nayla bersama dengan kak revan
“kak revan ... ” ujar nayla sambil terenggah
“hy nay ... kamu lari ... aku udah line kamu aku tunggu di parkiran ”ujar revan
“kak maaf bukan gitu maksud aku ” ujar nayla merasa bersalah
“iya udah aku tau kok maksud kamu udah kita pulang aja yah lupain aja aku nggak apa apa kok nay tenang aja yah ” ujar revan menenangkan nayla sambil memengang tangan nayla dan menariknya pulang

“nay loe yakin jomblo ?? kita nggak yakin kemarin loe dateng sama kak revan kan ??” ujar kinar mengintrogasi
“jomblo kaless tenang aja hahaha ” ujar nayla denga tertawa yang sebenarnya tidak ingin ketawa
“kemarin kamu datang sama siapa kak revan kan ??” ujar kimi
“emang kamu liat beneran itu kak revan ”ujar nayla
“nggak juga sih hehe ”
“tuh kan pasti bukan aku tuh yang sama kak revan hahaah ” ujar nayla denngan  tenang
“mana mungkin juga nayla sama revan ” ujar seorang kakak kelas perempuan yang entah siapa
“idih sewot banget lo ”ujar fika nafsu
“idih dasar kalian anak anak iuhhhh ”
                Dalam hati nayla pun berpikir apa seharusnya semua ini tidak terjadi apa aku harus menyembunyikan semua tapi tidak semudah itu aku bisa menyembunyikan ini semua tidak bbm pun berbunyi
“nay ??? hari ini mau pulang bareng ??” bunyi bbm itu tertanda revan dengan cepat nayla pun membalas
“gak kak aku ada acara bareng anak anak kakak pulang aja duluan hari ini lain kali aja aku bareng kakaknya ”
“oke siap kalo mau di jemput nanti bilang aja yah ”
“iya siapp kak” emot tanda peluk

                Bel pulang sudah berbunyi dari tadi tapi nayla masih di dalam kelas alasannya sih piket untuk besok padahal untuk menghindari bertemu dengan revan yang selalu masih berada di dalam sekolah lawau sudah waktunya pulang dan dia sudah melakukan hal ini sekitar satu minggu
“kamu udah pulang nay ??” bunyi bbm itu
“udah kak ” balas nayla saat nayla melihat kedepan dan ternyata di depan pintu ada revan sedang melihat nayla dengan pandangan yang tidak terlalu menakutkan
“bukannya katanya udah pulang ...... ”ujar revan nada menggoda
“hehe maaf aku bohong aku lagi piket kak, kakak tau dari mana aku ada disini ??? ”
“kinar dia yang bilang sini aku bantu piketnya biar kita bisa pulang bareng ”
“kakak nanya kinar ?? dan dia jawab aku ad disini ”
“iyahh udah sini sapu yah ”
                Dengan muka berpikir nayla pun berpikir pasti kinar udah tahu kalau aku ada hubungan dengan kak revan besok aku harus tanya apa aku harus mengakui yah tentang ini semua
“udah beres kita pulang yukk .... ”
“wah makasih kak revan yang ganteng dan baik hati hahha ”
“iya dong pacarnya siapa dulu hahaha ”
“emang kak revan pacarnya siapa yah kenalin dong aku sama pacarnya hahah ”
“ini dia orangnya ”sambil menarik hidung nayla
“ihhh jangan pegang pegang iuhhhhh anda hahhaah ”
“hari ini kita main dullu mau gak ada discont ice cream green tea combo delight lohh di tempat deket sini ”
“boleh beliin tapi yah hahaha tapi kak sebelum pergi pakein helm yah dong hihi susah ”
“sini sini dasar anak kecil hihi ”
                Mereka pun pergi naik motor dengan kondisi sekolah yang sudah sepi tapi tidak sesepi itu sih tapi seseorang yang melihat mereka yaitu para fans revan
                Saat makan ice cream tiba tiba nayla berbicara
“kak maaf untuk kesalahan yang udah aku lakuin yah ”
“kesalahan apa nay ?? ”  ujar revan dengan alis di tekuk
“nggak kok pokoknya buat semua yang udah aku lakuin aja hihi ”
“iya deh anak kecil kesayangan kakak ”
“kak revan jangan bilang gitu geli kali hahhaha ”
“biarin itu panggilan sayang aja yah hihi kecil hahah ”
“ahhh gak mau aku udah gede kok lagian aku gak beke juga kali ihhh ”
“ehh kak aniv satu bulanan kita photo studio yukk berdua sekalian kita makan nonton semua yah deh gimana tapi semua yah kakak yang bayar yah hahaha ”
“iya deh spesial buat di kecil hahha ”
........
“nay ....” ucap kinar membuka pembicaraan lewat line
“apa kinar sayang hihi ...”
“kamu nggak akan cerita sama aku nay tentang semua ini ????”
“apa kak revan nar ??”
“iyap apa kamu mau ngelak ”
“nggak aku mau cerita sama kamu kalau semua yang kalian bilang tentang aku sama kak revan itu bener tapi ada alasan aku nggak buru buru cerita sama kalian karena kalian suka somel banget aku gak mau banyak orang yang tau tentang semua ini ”
“iyah deh aku terima semua alasan kamu nah jujur gitu kan enak ”
“maaf maaf besok kita omongin lagi yah nar sama yang lain juga tentang aku hahahh ”
..............
                Saat masuk ke kamar mandi tiba tiba byurrrr air tumpah bukan karena ulang tahun tapi karena kejailan kakak kelas yang agak sedikit kelewatan
“nayla ....” dengan kanget ujar kinar
“kinar ... aku basah semua ”dengan mata berkaca kaca dicampur malu banyak orang yang melihat saat nayla dan kinar berjalan revan melihat dari atas dan langsung turun dan menghampiri nayla yang sedang basah kuyup untung hari ini hari sabtu
“nay kamu kenapa .... ”
“nggak apa apa kak Cuma tadi ada yang iseng aja kok aku ganti baju dulu ”
                Revan pun langsung berlari dan mencari seseorang yang pasti melakukan ini kepada semua pacar revan yaitu inesa manta revan yang sebenarnya mungkin masih cinta dengan cepat revan pun menarik ines
“nes aku mau ngomong ...” ujar revan cepat
                 Revan langsung membawa ines pergi ke belakang  
“ines ??? loe pasti yang ngelakuin ini kan ”
“iya kenapa ada masalah emang gue juga yang bilang ke semua angkatan buat nggak suka masa pacar loe ngerti ”
“apa salah dia ,, dan juga apa mau kamu bukan aku yang mutusin semua ini nes bukan tapi kamu jadi kalau ada kesalahan ini semua salah kamu nes bukan aku jangan buat semua oranng yang ada di dalam hidup aku pergi satu persatu ”
                Hari hari menjelang aniv  mungkin baru satu bulan tapi mendapatkan orang yang tidak memcintai kita apa adanya adalah sesuatu orang yang berarti bagi revan jadi mulai hari ini revan ingin menceritakan semuanya agar nayla mengerti dan agar semua ini bukan hanya acara untuk mengalah satu sama lain tapi saling jujur satu sama lain agar hubungan ini tidak menbosankan tidak munafik
                Tapi sepertinya tidak semudah itu untuk mengeluarkan unek unek pada orang yang kita sayang dan tergantung banyak harapan didalam hubungan ini
“nay ini baru setengah 6 dan kita tetanggaan sekolah juga gak terlalu jauh nay ” ujar revan menahan nayla untuk tidak pergi
“tapi kak aku pengen dateng cepat kesekolah ya udah kalau kakak nggak mau nganter aku pergi sendiri aja biasanya juga sendiri ”
“ya udah naik ” saat naik nayla memengang pundak revan dan revanpun memengang tangan nayla dan terasa hangat “nay kamu anget kamu sakit ?? udah sarapan ??”
“nggak itu perasaan kakak aja kali aku baik kak ”
“kita sarapan dulu yah nanti di kantin yah ”
“nggak ah lagian ini hari senin kita upacara kak ”
“yakin ??”
“yap ”
                Saat sampai di sekolah sekolah masih dalam keadaan sepi mungkin hanya beberapa orang saja yang sudah ada di dalam sekolah dengan cepat nayla membuka helmnya dan menaruhnya di depan revan dan segera pergi dengan berlari hanya melambaikan tangan revan hanya bisa  menghela.
                Saat upacara tiba revan melihat sekitar mencari nayla yang belum terlihat di barisannya yang seharusnya ada di sebelahnya dan ternyata nayla memang ada disebelahnya tapi dengan muka yang pucat
“kamu baik nay  ??” dengan spontan karna khawatir
“baik kok hehe ” ujar nayla tanpa melihat kearah revan
                Upacara pun berjalan seperti biasa pengibaran bendera pidato tiba tiba saat pidato sedang berlangsung nayla seperti tidak seimbang dan seperti akan terjatuh tangan nayla memengang tangan revan dan ternyata nayla pingsang revan langsung menggendong nayla menuju uks dengan muka yang tidak tenang
“kayu putihnya tolong ” ujar revan kepada petugas pmr di uks
“ini van ”ujar dimas salah satu teman sekelas revan
“nay ... nayla .... ” ujar revan
“udah tenang saja van dia pasti nggak apa apa kok ” ujar kepala senior uks “dia udah sarapan ??”
“kayanya belum saya belikan dulu ya pak ” ujar revan sambil bergegas ke kantin
                Saat revan kembali ke UKS nayla sudah sadar
“mau makan ??” ujar revan lemas
“hmmm nggak kak aku mau pulang boleh ” ujar nayla lemas
“aku minta izin ke piket yah nanti aku ambil tas kamu dulu ”
                Revan pun mengambil tas nayla dan segera meminta izin agar nayla boleh pulang dan izin agar dia di izin kan untuk mengantarkan nayla pulang. Sepanjang jalan revan selalu memeriksa nayla melalui kaca spionnya
               
                Pulang sekolah revan langsung memarkirkan motornya di depan rumah nayla tanpa ada niat untuk pulang kerumahnya sendiri
“hy van ” sambut kak haikal orang yanng sudah lama tak diliat revan
“hy mas apa kabar kemana aja ??”
“ada di tempat lain hahaha mau ke nayla kan kalian udah jadian van ” ujar mas haikal
“ya seperti itu lah ”
                Revan pun menjelaskan semuanya dengan mas haikal tentang semua yang ada di dalam kisahnya bersama adiknya
“nayla tipe orang tertutup apa lagi kepada kita orang yang mendadak harus ada di kehidupannya secara mendadak seperti kami van ”
“maksud mas ??”
“aku ingin kamu merubah pandangan tentang sesuatu di depan mata nayla secara perlahan bahwa kami cinta ”
                Omongan itu pun panjang dan lebar sampai akhirnya diakhiri dan dimulai dengan revan masuk kedalam kamar nayla
“nay ...”
“revan ” dengan pandangan sayu
“aku bawa makanan nih makan bareng yukk sama aku ,, ayam goyeng ayam goyeng hihi ”
“haha kaya upin ipin aja hahhaah ”
“mari makan mari makan kamu udah sehatkan ? udah dong pasti ” ujar revan meenjawab sendiri
“iya udah udah kok ”
“aku mau nanya sesuatu boleh tentang kita ”
“apa ? ”
“aku ngerasa kamu punya dua kepribadian disekolah kamu seperti nggak kenal aku di luar kamu kaya seseorang yang penuh perhatian apa ada yang salah sama ini semua nay ??”
“nggak ada Cuma aku yang salah kok kak,, pertama itu sekolah aku takut guru ngomongin kita kedua kakak kelas dengan pandangan mereka yang sinih itu ketiga aku nggak mau jadi bahan surakan kalau setiap kali kita berdua atau melihat orang lain berbisik dengan mata ke arah kita aku tau aku salah aku banyak salah dan mementingkan banyak hal tentang gengsi kak ”
“aku tau nay itu maksud kamu tapi aku juga nggak bisa terus bilang iya dan setuju walau hati ini nggak setuju aku nggak mau bikin hubungan ini jadi monoton hanya bisa bilang iya dan iya saja aku ingin kita saling mengingatkan saat kita satu sama lain salah karna alasan kita saling cinta aku nggak bisa jadi orang yang mencintai apa adanya ”
“maaf .... ” ujar nayla sambil memeluk revan dengan terisak
“makasih buat semuanya selama satu bulan ini nay ”
“sama sama kak ”

                Hari ini adalah jadwal merayakan aniv pertama dengan pacar pertama buat nayla dan hari ini semua kegiatan sudah ada dalam agenda harian pertama photo studio berdua makan berdua nanti malam dengan candy light dinner romantis dan nonton film berdua
“sudah siap ??”ujar revan
“sudah dong ” sambil tertawa ringan “ohh iya pertama kita photo dulu yah soalnya kalau photonya nanti takutnya cantiknya luntur hahaha ”
“iya iya bisa deh gimana anak kecil aja kakaknya mah ngikutin aja hahaha,, apa kabar abang kamu nay ??”sambil pandangan lurus searah jalan
“baik kayanya dia baik ”ujar nayla datar
“adik kecil kamu gimana ?? apa masih kecil ”
“kayanya dia juga baik ” kembali datar
“ehmm ya kayanya mereka baik tapi aku udah lama nggak liat mamah sama adik kecil kamu lagi pada kemana ?? ”
“entah aku nggak tau kak ”
“mamah kamu suka nelponkan tapi nggak pernah kamu angkat ??” menunggu jawaban “nay ... nay ”
“entahlah aku pun tak tahu kabar mereka lagian aku juga nggak mau tahu kok kabar mereka ”
“apa nanti saat aku tiba tiba menghilang kamu bakal menggannggap aku sebagai orang lain juga dan saat aku mau masuk lagi kamu tetap mengganggap aku sebagai orang lain juga karena asal ku adalah orang lain nay ”
                Nayla pun termenung dengan kata kata itu karena mungkin yang tadinya orang lain sekarang bisa menjadi orang yang paling berarti yang kita punya menggantikan orang yang telah meninngalkan kita dimasa lalu contohnya orang yang sedang ada disamping nayla sekarang yang tadinya adalah orang lain juga
                Tangan revan pun mengelus tangan nayla dengan lembut sambil tersenyum
“semuanya akan baik kok nay kalau kamu terbuka yah ”
“iya makasih kak ”
                Sesampainya di mall mereka langsung menuju tempat photo studio dengan tangan yang langsung berpegangan seusai berphoto mereka berniat untuk menonton film yang sudah mereka rencanakan saat masuk
“hey van ” ujar dimas
“hey dim sama siapa loe kesini tumben loe nonton biasanya beli dvd bajakan ” ujar revan ringan
“itu ama anak anak banyakan kita kalian berdua mau gabung gak ”
                Dan saat nayla melihat ke arah teman teman revan ada ines sosok yang sudah melabaknya dengan kata kata kasar itu walau revan belum tahu tentang hal itu dengan cepat nayla langsung melepaskan tangannya dari ngenggaman revan
                Revan pun melihat kearah tangannya dan saat dia melihat nayla seperti sedang sibuk dengan gadgetnya revan kembali meraih tangan nayla mengajak kedepan bersama kerumunan itu tapi sekarang nayla melepaskannya dengan kuat sampai teman teman revan melihat dengan aneh
“jadi gabung van ” ujar gilang memastikan
“kayanya gue misah aja kita mau nonton film yang beda soalnya ” ujar revan mengeles
                Setelah teman temannya masuk keruang tunggu theater revan langsung keluar meninggalkan nayla dengan jalan yang cepat nayla pun mengejarnya mungkin arahnya ke parkiran
“kak .... kak revan tunggu ” tak dihiraukan “revan ..... ” ujar nayla
                Revan menaiki escalator menuju arah turun dan tetapa dengan jalan yang cepat saat sampai luar revan sudah menyebrang saat nayla akan menyebrang hampir dia beberapa kali akan tertabrak
“maaf maaf pak maaf ” ujar nayla lemas
“hati hati dong de ”ujar sopir
                Revan mehilat kebelakang kakinya seperti ingin berjalan ke arah nayla tapi hati yang emosi ingin terus berjalan kedepan revan hanya bisa mengepal tangannya dan dibelakang ternyata nayla sudah terjatuh karena langkahnya yang terburu buru
“bangun ” ujar revan
“ehmm kak revan ... ”
“ayo kita ke mobil aku ada p3k ” ujar revan dan nayla berpikir reevan tidak akan semarah itu
                Pintu mobil pun di buka nayla duduk dan revan yang membersihkan lukanya dan aak sakit bagi nayla
“udah jangan manja ”
“hah ... ” nayla pun terkaget dengan kata kata yang keluar dari mulut revan “udah nggak usah aku gak apa apa silahkan kalau anda keperluan lain silahkan pergi dari sini terimakasih ” nayla pun langsung pergi
                Revan langsung masuk mobilnya dan memutar stirnya dan dia masih melihat nayla dari kaca spionnya dia mengerem dan melihat nayla sudah menaiki taksi dan ditambah bunga yang ada di belakang membuat hari ini tambah hancur
                Revan mengikuti taksi nayla dari belakang untuk memastikan nayla pergi kearah mana dan ternyata ke arah rumahnya. Di dalam taksi nayla berkaca kaca kenapa hari ini jadi begini nayla pun keluar dari taksinya dan dibelakang mobil evan pun berhenti revan diam didalam mobil sambil melihat nayla
                Saat nayla masuk kedalam rumah ternyata mamahnya sudah datang nayla langsung memeluk mamahnya itu dengan kanget mamah tiri nayla itu langsung memeluk nayla dengan erat sambil bertanya
“ada apa nay ?? kamu baik ” tapi nayla tak sanggup berkata dia hanya bisa menangis dalam pelukan mamahnya itu
Sambil terisak  “nggak ada apa apa kok mah Cuma kengen aja ” ayah dan mas haikal yang melihat dari belakang hanya bisa saling tersenyum melihat adengan itu terjadi dan tiba tiba dik kecil nayla berlari “kak nayla ade kangen sama kakak ,, kakak tambah cantik nanti gede ade mau cantik kaya kakak dong ”
“mika juga udah cantik kok kaya kakak malah lebih sini peluk ” ujar nayla hangat
“kakak kenapa nangis ” ujar mika polos
“kakak kangen ama mika jadi kakak nangis deh ” dari belakang ayah sama masnya gak akan dipeluk juga nih ujar ayah becanda hihi ah ayah mas haikal juga mau dipeluk juga sini sini hahaha
                Memang dari satu sisi ini lah mereka yang bisa menerima kamu apa adanya ya itulah keluarga bahkan mereka orang yang selalu mengeritik kamu dimana pun kamu terimakasih ayah bunda kakak dan adik ku sayang
“nay ?? .... temenin mas ngambil makanan di dapur yukk mas atut nih hihi ”
“ihhh mas udah gede gitu penakut hahahh ”
Sesampainya didapur ....
“kamu lagi ada masalah dengan revan nay ”
                Nayla pun menjelaskan semuanya kepada kakak lalaki yang paling perhatian itu dan akhirnya masalah itu pun bisa sedikit di beri jalan keluar oleh kakaknya itu

                Hari ini adalah jadwal revan untuk bermain sexophone di cafe yang waktu itu nayla pernah datang nayla duduk di belakang dengan sudut paling pas untuk memandang revan dengan jelas dideretan depan tentu banyak teman teman revan termasuk ines tapi sekarang nayla tidak takut atau gengsi
                Nayla menunggu revan dengan sabar dan mengirim bbm dan line dengan bunyi yang sama “kak revan selamat manggung aku nungguin bunyi saxophone yah salam dari orang yang belum minta maaf ini ” yah walau semuanya belum dia baca
                Saat revan masuk kedalam stage banyak yang teriak berisik memang tapi aku juga melakukan hal yang sama nayla menunggu mata revan melihatnya tapi mata itu tak pernah melihat ke arah nayla sama sekali sudah beberapa lagu yang keluar dari besi berbunyi itu
                Nayla hanya bisa memandang revan dengan jenuh sampai akhirnya revan bilang ini adalah lagu terakhir dan special ada yang mau nyanyi bareng
“ada yang mau menyanyikan lagu ini bareng saya disini ” ujar revan nayla dengan sepontan mengacungkan tangan
“akuuu ” ujar nayla  dengan pandangan aneh revan pun turun dari stage dan menarik tangan nayla, nayla membalas pegangan itu dengan erat dan tersenyum
 “nay tau lagu tuluskan yang ini ” ujar revan berbisik
“tau  kak ”
“kamu nyanyi aku main sexophonenya oke ”
“oke ”
                Mungkin hawa dari kami masih canggung dan sebelum mulai revan berbisik kepada temannya entah untuk apa dan yang pasti kita berdua menyanyikan lagu tulus jangan cintai aku apa adanya judul lagu yang cukup aneh karena kebanyakan orang itu ingin dicintai apa adanya tapi aku mengerti ini. Ini adalah sesuatu yang sering di ungkapkan oleh pria pemain sexophone yang ada disebelah ku ini
                Tepuk tangan pun ramai sekali diseisi cafe ini dengan suasana riuh ini tiba tiba ada serangkai bunga yang terlihat sudah mulai layu
“sebenarnya ini bunga seharusnya aku kasih dihari aniv kita yang pertama kemarin tapi aku nggak bisa ngasih ini kemarin jadi aku kasih sekarang dan mudah mudah kamu tau sesuatu bahwa apapun yang terjadi aku tetep akan jadi sesuatu buat kamu nay ”
“makasih ” sambil disuraki dan ditepuk tangani se isi cafe peluk peluk peluk ujar orang orang di dalam cafe dan kami pun berpelukan bagai teletubis haha
                Hari ini indah untuk kami berdua dan kami tahu bahwa cinta itu bukan sesuatu yang salah dan bukan sesuatu yang harus di tutup tutupi karena karena cinta kita banyak orang yang ikut bahagia dan meraskan kebahagian kita
                Genggaman ini bukan lagi genggaman yang ingin nayla lepaskan lagi
Di dalam mobil ...
“nay aku belum pernah ngedenger kamu bilang kata cinta deh sama aku ” ujar revan
“masa sih aku juga belum dengan kakak bilang hal itu ”
“aku cinta sama kamu nay ” ujar revan dengan nada serius  “sekarang giliran kamu ”
“aku ... ” terdiam sebentar “cinta ” hahaha
“nggak lancar apa gak kedengeran ” ujar revan menggoda
“aku cinta ” ujar nayla malu
“sini liat aku  nay terus bilang ”
“ihhh kakak oke aku mulai ... aku cinta kak revan ....”
“lagi hahhah ”
“aku cinta kak revan ”
“aku juga cinta nayla aku butuh nayla aku sayang nayla ”
“satu kata idem kak ”
                Cinta mungkin bukan kata kata tapi lewat kata kata kita tahu cinta
                                                                               
-          Tamat     -jadi sesuatu buat kamu nay ”
“makasih ” sambil disuraki dan ditepuk tangani se isi cafe peluk peluk peluk ujar orang orang di dalam cafe dan kami pun berpelukan bagai teletubis haha
                Hari ini indah untuk kami berdua dan kami tahu bahwa cinta itu bukan sesuatu yang salah dan bukan sesuatu yang harus di tutup tutupi karena karena cinta kita banyak orang yang ikut bahagia dan meraskan kebahagian kita
                Genggaman ini bukan lagi genggaman yang ingin nayla lepaskan lagi
Di dalam mobil ...
“nay aku belum pernah ngedenger kamu bilang kata cinta deh sama aku ” ujar revan
“masa sih aku juga belum dengan kakak bilang hal itu ”
“aku cinta sama kamu nay ” ujar revan dengan nada serius  “sekarang giliran kamu ”
“aku ... ” terdiam sebentar “cinta ” hahaha
“nggak lancar apa gak kedengeran ” ujar revan menggoda
“aku cinta ” ujar nayla malu
“sini liat aku  nay terus bilang ”
“ihhh kakak oke aku mulai ... aku cinta kak revan ....”
“lagi hahhah ”
“aku cinta kak revan ”
“aku juga cinta nayla aku butuh nayla aku sayang nayla ”
“satu kata idem kak ”
                Cinta mungkin bukan kata kata tapi lewat kata kata kita tahu cinta
                                                                               

-          Tamat     -

jomblo sejuta cerita

Cinta semua orang butuh cinta sekali pun orang orang munafik sekali pun semua orang selalu bersyukur dengan cinta yang mereka miliki cinta selalu ada dimana pun dan terlihat dengan jelas dimana pun tanpa perlu indra ke enam walau bentuknya tak nyata walau wujudnya tidak ada tapi indah
Yang paling sakit saat mencintai adalah kehilangan saat kehilangan mungkin air mata jatuh otak bekerja untuk mendaur ulang semua kebiasaan yang selalu di lakukan berdua otak memastikan bahwa ini bukan mimpi dan kenyataan, cinta bagai secangkir kopi dengan gula yang tercampur enak dan manis tapi rasa pahitnya tetap saja ada dan pasti mininggalkan ampas lawaupun sudah kopi tanpa ampas sekali pun
                Dan ini di ceritanya, seorang perempuan yang tidak pernah mau keluar luar hanya ingin berdiam didalam rumahnya tanpa ingin tau apa yang ada di luar bahkan warung sekali ppun dia tidak ingin tau ya dia adalah nayla seorang yang sebenarnya tidak setutup itu tapi dia hanya malas untuk bergaul dengan orang yang ada di sekitarnya tanpa ada urusan apapun
“mah aku pergi dulu ..... ” ujar nayla sambil berlalu pergi keluar rumah
“iya hati hati nay ” ujar tante nike
                Orang sebenarnya bukan mamah nayla hanya orang yang datang saat nayla sudah besar dan dia harus memanggilnya mamah lawau tante nike tak sejahat ibu ibu tiri bagaikan di tv bahkan dia baik hati
                Nayla selalu berjalan menuju luar komplek untuk naik angkot bukan karena di rumah tidak ada mobil tapi dia tak inginmenjadi anak manja dengan kondisi seperti ini dia selalu memperhatikan semua orang yang ada di sekitarnya khayalan dia selalu terbang tanpa batas tentang semua ini di dalam angkot sekali pun dia tak pernah berhenti berkhayal bahkan khayalannya sudah memenuhi blogs yah
                Nayla selalu berkhayal tentang cinta yang ada di khayalannya tanpa tau apa rasanya jatuh cinta dia selalu menangis sesuai dengan ceria di dalam ceritanya sendiri bahkan dia merasa sakit saat tokoh itu sakit
“nay loe lagi berkhayal lagi ???” ujar seseorang yang tiba tiba mengagetkan nayla
“kinar .... loe dasar ... ngapain loe naik angkot tumben motor loe kemana ???”
“ada di bengkel hahahah ,,, loe gila berat yah masa gue dari tadi di belakang loe nggak nyadar nyadar nay nay plisss insyaf apa loe ”
“insyap emanng gue buat dosa apa lagian gue nggak ngayal kaya yang suka loe khayalin hahaha ”
“ihhh loe .... kiri kiri bang ... hampir aja kelewat sekolah kita nay ”
“makasih bang ... iya nggak apa apa kali kelewatan dikit  ”
“nay awas .... ” ada motor datang dari belakang dengan kecepatan yang agak sedikit tidak wajar dan dengan cepat nayla pun bereaksi
“ehhh loe punya motor aja belagu pake acara ngebut ngebut segala pake tuh mata loe ... ” ujar nayla
                Penguna motor pun turun dari motornya yang gagah itu dan membuka helmnya kinar yang tau itu siapa langsung melongo tak kontrol
“maaf maaf saya benar benar tidak sengaja apa ada yang luka atau bagaimana ” ujar pengendara motor itu
“maaf maaf kalo sama maaf semua masalah selesai dengan maaf gak akan ada penjara bro ... ” ujar nayla ketus dan kinar berusaha menarik nayla menjauh dari lelaki itu
“nay loe gak tau itu siapa ???”ujar kinar
“emang siapa ???” ujar nayla polos
“kak revan nay revan ”
“ohhh itu yang namanya revan itu hahaha biasa aja ah kerenan suara motornya hahaha ”
“idih dasar cewe nggak normal pantes loe jomblo terus hahaha anehnya abis abisan hahaha ”
“hahaha jomblo itu menyenangkan kok hahaha ”

“bentar yah aku yanng pesen minumnya mau pada apa nih ” ujar nayla
“samain aja dah ” ujar kinar, fika, dan kimi
“ibuuu ... mau minumnya dong 4 es teh aja deh semua ”
“sip atuh neng tunggu dulu yang bentar ”
“iya siap bu hehe ”
“nih minumnya neng ”
“makasih ibu ini uangnnya ” ujar tiba tiba saat membalik kebelakang revan terlalu dekat dengan bakinya dan minum itu pun tumpah
“ya ya ampun maaf maaf gak apa apakan Cuma basah aja maaf maaf ” sambil mengambil tissue di kantung saku baju dan mencoba mengeringkannya
“iya nggak apa apa ,, bu minumnya beli lagi yah 4 es teh buat dia ” ujar revan santai
“kak maaf maaf kok malah dibeliin minum sih ini uangnya aku yang bayar sekalian buat bajunya ”
“nggak apa apa Cuma basah dan nggak perlu di ganti uang sini biar aku yangbawa mana meja kamunya lagian tadi aku yang salah kok dan sekalian nebus kesalahan tadi pagi ”
“yang itu ...” sambil menunjuk mejanya
“ohh iya revan ... kamu ??”
“nayla aku ade kelas kakak ” ujar nayla
“oke ,, ini dia minumnya silahkan diminum ...” ujar revan sambil pamit dan berlalu
                Hampir semua mata melihat hal itu termasuk ketiga teman nayla mereka langsung bergosip biasa cewe, di sisi lain revan pun menoleh ke belakang ke arah nayla sambil menipiskan bibirnya
                Pulang seperti biasa dengan kebiasaan seperti biasa masuk kedalam rumah makan belajar nonton tv dan tidak peernah keluar rumah sama sekali terkecuali ada teman yang mengajak keluar rumah
“nay mau ikut mamah keluar gak mau main ke tetangga nih ikut yu pada nanyain yang namanya nayla itu yang mana loh ”
“gak ahh mamah aja aku lagi nggak mood ” ujar nayla sambil berlalu dan pergi ke kamarnya saat semua orang  tidak ada di rumah nayla selalu diam didalam kamar dan menulis sesekali melihat keluar lewat jendela yang ada dikamarnya atau duduk di depan jendela itu berkhayal bisa bertemu mamahnya dan tidak tinggal dirumah ini bersama kakak dan adik tirinya
“kak nayla ?? ” suara samika adik tiri perempuan nayla yang sebenarnya manis
“apa mik ??? ”
“kita main yuk mika punya mainan baru nih ”
“sama kak haikal aja sana aku lagi sibuk nih ”
“yah kakak ,,, kak haikal belum dateng tau ”
“apa apa mika kak haikal udah pulang tau sini main sama kakak aja yuuu kak naylanya lagi sibuk tuh liat ,, oh iya nay kamu suka music classic kan ikut kakak yu malam minggu nonton pemain saxophone di cafe favorit kak ”
“iya gimana entar aja yah kak ” sambil menutup pintu
“nay nay apa salah kita kenapa kamu gini terus sih ” ujar haikal mendesah

“nay nay udah siap belum ... ” ujar haikal sambil mengetuk pintu
“iya bentar lagi ..... ”
“kamu Cuma pake tshirt sama jeans doang nay ...”
“yap hayu pergi ”
“kamu gak bawa slr pemainnya ganteng tau kakak udah kenal kalo kamu mau nanti kakak kenalin yah sama temen kak ”
“iya terus kalo ganteng aku harus gimana terserah kakak aja deh mau ngapain aku Cuma patung kok yang bisa dibawa kemana mana ”
“nay ........... ” sambil membanting stir kepinggir dan menghela napas
“kenapa ada yang salah sama omongan aku ”
“entah apa yang salah dari keluarga kita mungkin susah untuk bilanng mamah pada orang yang datang setelah semua ini terjadi dan bilang kakak pada orang asing yang datang secara tiba tiba harus masuk kedalam kehidupan kamu nay tapi coba untuk membukanya, coba untuk mengucapkan selamat datang pada semua orang baru ” ujar haikal
“akan aku coba ”
                Entah kenapa omongan itu langsung menerap di otak nayla iya dia sadar tak selamanya dia menjadi orang yang hanya bisa diam tanpa memberikan arti apa apa bahkan untuk hidupnya sendiri sepanjang jalan nayla terus berpikir tentang semua ini
“sudah sampai ayo turun” ujar haikal manis
“iya sip ” haikal memengang tangan nayla seperti layaknya kakak yang harus menjaga adiknya di tempat ramai agar tidak hilang
                Mungkin suasana tidak menyaman tiupan angin di sore itu tapi haikal tetap tidak mengambil hati atas perkataan adiknya itu
“wah kayanya udah mau mulai nih nay ” ujar haikal yang terus berjalan kepeda melalui orang orang yang sudah tidak sabar menantikan penampilan seseorang itu di atas panggung “untung kak udah  reservasi nay haha ”
“ohhh gitu ” betapa kangetnya nayla saat melihat orang sedang duduk didepan dengan saxophone itu adalah revan nayla pun hanya terdiam memandang orang dengan suara saxophone yang indah itu
“nayla nanti ama kakak dikenalin yah nay pasti dia seneng deh kenalan sama kamu nay ”
                Nayla pun tersenyum tipis sambil berpikir apa ada orang yang sebahagia itukah ??
“hy bro gila tampilan loe dashyat banget bro ”
“ehh mas makasih itu siapa nih ngomong ngomong” ujar revan dengan gaya mengoda
“eittt ini sang putri hahaha ,,, kenalin revan ini nayla ,,, nayla ini revan ” nayla dan revan pun saling pandang
“kamu ???” ujar nayla dengan sepontan
“hyyyy nay kita ketemu lagi ” ujar revan
“maksudnya ketemu lagi apa nih ??” ujar haikal penasaran
“gini mas dia ini ade kelas saya dan kita udah pernah ketemu kok ahh tapi kok gak pake seragam lebih cantik yah mas ”
“gila gila udah muji muji ade gue aja nih bocah awas loe yah macem macem ama ade gue hahaha ”
Pagi itu ...
Sejak pertemuan itu entah kenpa nayla dan revan selalu bertemu nayla jadi tau bahwa revan adalah tetangganya, nayla bukan lagi orang yang tertutup lagi dengan lingkungannya, bukan lagi menjadi orang yanng anti sosial semua yah berbeda sejak kenal revan banyak yang berubah
“nay kamu cape ” ujar revan
“ya seperti yang kamu liat,, aku duduk yah cape banget nih kak ” ujar nayla dengan langkah menepi
“nay aku beli minum dulu yah nay tunggu disini jangan kemana mana oke ”
Nayla pun mengacungkan jempolnya betanda iya, sebagai pengamat sosial nayla pun memperhatikan lingkungannya ada sepasang nenek nenek dan kakek kakek yang terlihat sangat mesra
“kamu pasti lagi merhatiin pasangan itu kan ??”
“iya kok kamu bisa nebak ”
“firasat hahahha ini minumnya ”ujar haikal
“kok merknya di lepas kak  ???”
“ini ada di aku merknya kenapa emang ”
“aneh aja minuman tanpa merk yang menempel ”
Lalu revanpun membuka merk air mineral itu dan ada tulisan yang berbunyi mau mencoba seperti pasangan itu dengan aku nay ....
“kak revan .....”
“nay ... aku udah lama minta sama kakak kamu untuk dikenalkan dengan kamu dan hingga akhirnya aku diperbolehkan berkenalan dengan kamu itu adalah hari terindah nay .... aku Cuma ingin kamu ada disini disamping aku .... ”
Nayla pun berdiri dari duduknya dan berjalan didalam pikiran revan nayla pasti akan pulang tapi nayla malah berdiri disamping revan
“seperti yang kamu mau aku ada disini disamping kamu untuk jadi seseorang yang selalu ada buat kamu kak  ..... ” ujar nayla dengan bibir menipis revan pun senang sampai ingin memeluk nayla tapi tidak jadi karena ini tempat umum dan agak sedikit memalukan hahaha .....

“kak aku nggak mau kalau orang lain tau kalau kita udah pacaran aku nggak mau jadi bahan olekan semua orang disekolah ”
“hmmm jadi ...”
“nanti kalau kakak mau berangkat bareng sama aku turunin aku jauh dari sekolah terus nanti kalau mau pulang bareng jangan pas banyak orang terus ......”
“iya nayla sayang siappp ”
                Revan sadar nayla bukan orang yang kuat dengan banyak omongan orang  lain apalagi status revan yang banyak dikenal orang baru ada desas desus saja mereka pacaran banyak orang yang sudah membuli nayla
“kak revan jangan dipotong ..... ”
“udah ngerti nay udah nih aaaa .... enak loh makanannya kamu tadi gak mesen ini sih ...” revan pun memasukkan makanan itu kedalam mulut nayla agar penuh dan tidak bisa bicara
“auhhh kakak banyak banget aku jadi susah ngomong nih ... ” “ehhh nanti kita photo studio yukk mau gak ” dengan sepontan nayla pun bicara begitu ....
“iya iya hayu tapi ini makan dulu nayla abisin .... nayla ”
“hahaha gak mau gak mau ada kakak galak hahaha ”
                Setelah makan mereka pun pergi untuk mencari studio photo dan revan menyodorkan tangannya
“hmm ” sambil menyodorkan tangannya dan nayla pun terseyum dan memengang tangan revan saat nayla masuk kedalam studio photo bersama revan didepan ada kinar dan kimi dan tiba tiba melihat nayla dengan revan nayla pun langsung melepaskan tangannya dari tangan revan
“hyyy kalian lagi ngapain disini ” sambil pergi kedepan meninggalkan revan dibelakang
“lagi mau photo box kamu kesini sama siapa nay ???”ujar kinar penasaran sambil melihat kearah belakang
“hmm ” sambil berpikir “sen..diri ya sendiri ” ujar nayla beralibi
“ehhh tapi aku liat ada kak revan loh tadi dibelakang tapi kok nggak ada  ” ujar kila
                 Nayla yang panik langsung berpamitan pergi dengan alasan buru buru harus membawakan titipan mamahnya
“duluan yah dadah muah muah kalian ” ujar nayla ,,, nayla langsung keluar dan melihat kesegala arah mencari kak revan saat nayla melihat ada orang dengan jaket yang sama dengan revan nayla pun langsung berlari mengejarnya dan dibelakang kedua temannya yang curiga melihat dari jauh bahwa benar nayla bersama dengan kak revan
“kak revan ... ” ujar nayla sambil terenggah
“hy nay ... kamu lari ... aku udah line kamu aku tunggu di parkiran ”ujar revan
“kak maaf bukan gitu maksud aku ” ujar nayla merasa bersalah
“iya udah aku tau kok maksud kamu udah kita pulang aja yah lupain aja aku nggak apa apa kok nay tenang aja yah ” ujar revan menenangkan nayla sambil memengang tangan nayla dan menariknya pulang

“nay loe yakin jomblo ?? kita nggak yakin kemarin loe dateng sama kak revan kan ??” ujar kinar mengintrogasi
“jomblo kaless tenang aja hahaha ” ujar nayla denga tertawa yang sebenarnya tidak ingin ketawa
“kemarin kamu datang sama siapa kak revan kan ??” ujar kimi
“emang kamu liat beneran itu kak revan ”ujar nayla
“nggak juga sih hehe ”
“tuh kan pasti bukan aku tuh yang sama kak revan hahaah ” ujar nayla denngan  tenang
“mana mungkin juga nayla sama revan ” ujar seorang kakak kelas perempuan yang entah siapa
“idih sewot banget lo ”ujar fika nafsu
“idih dasar kalian anak anak iuhhhh ”
                Dalam hati nayla pun berpikir apa seharusnya semua ini tidak terjadi apa aku harus menyembunyikan semua tapi tidak semudah itu aku bisa menyembunyikan ini semua tidak bbm pun berbunyi
“nay ??? hari ini mau pulang bareng ??” bunyi bbm itu tertanda revan dengan cepat nayla pun membalas
“gak kak aku ada acara bareng anak anak kakak pulang aja duluan hari ini lain kali aja aku bareng kakaknya ”
“oke siap kalo mau di jemput nanti bilang aja yah ”
“iya siapp kak” emot tanda peluk

                Bel pulang sudah berbunyi dari tadi tapi nayla masih di dalam kelas alasannya sih piket untuk besok padahal untuk menghindari bertemu dengan revan yang selalu masih berada di dalam sekolah lawau sudah waktunya pulang dan dia sudah melakukan hal ini sekitar satu minggu
“kamu udah pulang nay ??” bunyi bbm itu
“udah kak ” balas nayla saat nayla melihat kedepan dan ternyata di depan pintu ada revan sedang melihat nayla dengan pandangan yang tidak terlalu menakutkan
“bukannya katanya udah pulang ...... ”ujar revan nada menggoda
“hehe maaf aku bohong aku lagi piket kak, kakak tau dari mana aku ada disini ??? ”
“kinar dia yang bilang sini aku bantu piketnya biar kita bisa pulang bareng ”
“kakak nanya kinar ?? dan dia jawab aku ad disini ”
“iyahh udah sini sapu yah ”
                Dengan muka berpikir nayla pun berpikir pasti kinar udah tahu kalau aku ada hubungan dengan kak revan besok aku harus tanya apa aku harus mengakui yah tentang ini semua
“udah beres kita pulang yukk .... ”
“wah makasih kak revan yang ganteng dan baik hati hahha ”
“iya dong pacarnya siapa dulu hahaha ”
“emang kak revan pacarnya siapa yah kenalin dong aku sama pacarnya hahah ”
“ini dia orangnya ”sambil menarik hidung nayla
“ihhh jangan pegang pegang iuhhhhh anda hahhaah ”
“hari ini kita main dullu mau gak ada discont ice cream green tea combo delight lohh di tempat deket sini ”
“boleh beliin tapi yah hahaha tapi kak sebelum pergi pakein helm yah dong hihi susah ”
“sini sini dasar anak kecil hihi ”
                Mereka pun pergi naik motor dengan kondisi sekolah yang sudah sepi tapi tidak sesepi itu sih tapi seseorang yang melihat mereka yaitu para fans revan
                Saat makan ice cream tiba tiba nayla berbicara
“kak maaf untuk kesalahan yang udah aku lakuin yah ”
“kesalahan apa nay ?? ”  ujar revan dengan alis di tekuk
“nggak kok pokoknya buat semua yang udah aku lakuin aja hihi ”
“iya deh anak kecil kesayangan kakak ”
“kak revan jangan bilang gitu geli kali hahhaha ”
“biarin itu panggilan sayang aja yah hihi kecil hahah ”
“ahhh gak mau aku udah gede kok lagian aku gak beke juga kali ihhh ”
“ehh kak aniv satu bulanan kita photo studio yukk berdua sekalian kita makan nonton semua yah deh gimana tapi semua yah kakak yang bayar yah hahaha ”
“iya deh spesial buat di kecil hahha ”
........
“nay ....” ucap kinar membuka pembicaraan lewat line
“apa kinar sayang hihi ...”
“kamu nggak akan cerita sama aku nay tentang semua ini ????”
“apa kak revan nar ??”
“iyap apa kamu mau ngelak ”
“nggak aku mau cerita sama kamu kalau semua yang kalian bilang tentang aku sama kak revan itu bener tapi ada alasan aku nggak buru buru cerita sama kalian karena kalian suka somel banget aku gak mau banyak orang yang tau tentang semua ini ”
“iyah deh aku terima semua alasan kamu nah jujur gitu kan enak ”
“maaf maaf besok kita omongin lagi yah nar sama yang lain juga tentang aku hahahh ”
..............
                Saat masuk ke kamar mandi tiba tiba byurrrr air tumpah bukan karena ulang tahun tapi karena kejailan kakak kelas yang agak sedikit kelewatan
“nayla ....” dengan kanget ujar kinar
“kinar ... aku basah semua ”dengan mata berkaca kaca dicampur malu banyak orang yang melihat saat nayla dan kinar berjalan revan melihat dari atas dan langsung turun dan menghampiri nayla yang sedang basah kuyup untung hari ini hari sabtu
“nay kamu kenapa .... ”
“nggak apa apa kak Cuma tadi ada yang iseng aja kok aku ganti baju dulu ”
                Revan pun langsung berlari dan mencari seseorang yang pasti melakukan ini kepada semua pacar revan yaitu inesa manta revan yang sebenarnya mungkin masih cinta dengan cepat revan pun menarik ines
“nes aku mau ngomong ...” ujar revan cepat
                 Revan langsung membawa ines pergi ke belakang  
“ines ??? loe pasti yang ngelakuin ini kan ”
“iya kenapa ada masalah emang gue juga yang bilang ke semua angkatan buat nggak suka masa pacar loe ngerti ”
“apa salah dia ,, dan juga apa mau kamu bukan aku yang mutusin semua ini nes bukan tapi kamu jadi kalau ada kesalahan ini semua salah kamu nes bukan aku jangan buat semua oranng yang ada di dalam hidup aku pergi satu persatu ”
                Hari hari menjelang aniv  mungkin baru satu bulan tapi mendapatkan orang yang tidak memcintai kita apa adanya adalah sesuatu orang yang berarti bagi revan jadi mulai hari ini revan ingin menceritakan semuanya agar nayla mengerti dan agar semua ini bukan hanya acara untuk mengalah satu sama lain tapi saling jujur satu sama lain agar hubungan ini tidak menbosankan tidak munafik
                Tapi sepertinya tidak semudah itu untuk mengeluarkan unek unek pada orang yang kita sayang dan tergantung banyak harapan didalam hubungan ini
“nay ini baru setengah 6 dan kita tetanggaan sekolah juga gak terlalu jauh nay ” ujar revan menahan nayla untuk tidak pergi
“tapi kak aku pengen dateng cepat kesekolah ya udah kalau kakak nggak mau nganter aku pergi sendiri aja biasanya juga sendiri ”
“ya udah naik ” saat naik nayla memengang pundak revan dan revanpun memengang tangan nayla dan terasa hangat “nay kamu anget kamu sakit ?? udah sarapan ??”
“nggak itu perasaan kakak aja kali aku baik kak ”
“kita sarapan dulu yah nanti di kantin yah ”
“nggak ah lagian ini hari senin kita upacara kak ”
“yakin ??”
“yap ”
                Saat sampai di sekolah sekolah masih dalam keadaan sepi mungkin hanya beberapa orang saja yang sudah ada di dalam sekolah dengan cepat nayla membuka helmnya dan menaruhnya di depan revan dan segera pergi dengan berlari hanya melambaikan tangan revan hanya bisa  menghela.
                Saat upacara tiba revan melihat sekitar mencari nayla yang belum terlihat di barisannya yang seharusnya ada di sebelahnya dan ternyata nayla memang ada disebelahnya tapi dengan muka yang pucat
“kamu baik nay  ??” dengan spontan karna khawatir
“baik kok hehe ” ujar nayla tanpa melihat kearah revan
                Upacara pun berjalan seperti biasa pengibaran bendera pidato tiba tiba saat pidato sedang berlangsung nayla seperti tidak seimbang dan seperti akan terjatuh tangan nayla memengang tangan revan dan ternyata nayla pingsang revan langsung menggendong nayla menuju uks dengan muka yang tidak tenang
“kayu putihnya tolong ” ujar revan kepada petugas pmr di uks
“ini van ”ujar dimas salah satu teman sekelas revan
“nay ... nayla .... ” ujar revan
“udah tenang saja van dia pasti nggak apa apa kok ” ujar kepala senior uks “dia udah sarapan ??”
“kayanya belum saya belikan dulu ya pak ” ujar revan sambil bergegas ke kantin
                Saat revan kembali ke UKS nayla sudah sadar
“mau makan ??” ujar revan lemas
“hmmm nggak kak aku mau pulang boleh ” ujar nayla lemas
“aku minta izin ke piket yah nanti aku ambil tas kamu dulu ”
                Revan pun mengambil tas nayla dan segera meminta izin agar nayla boleh pulang dan izin agar dia di izin kan untuk mengantarkan nayla pulang. Sepanjang jalan revan selalu memeriksa nayla melalui kaca spionnya
               
                Pulang sekolah revan langsung memarkirkan motornya di depan rumah nayla tanpa ada niat untuk pulang kerumahnya sendiri
“hy van ” sambut kak haikal orang yanng sudah lama tak diliat revan
“hy mas apa kabar kemana aja ??”
“ada di tempat lain hahaha mau ke nayla kan kalian udah jadian van ” ujar mas haikal
“ya seperti itu lah ”
                Revan pun menjelaskan semuanya dengan mas haikal tentang semua yang ada di dalam kisahnya bersama adiknya
“nayla tipe orang tertutup apa lagi kepada kita orang yang mendadak harus ada di kehidupannya secara mendadak seperti kami van ”
“maksud mas ??”
“aku ingin kamu merubah pandangan tentang sesuatu di depan mata nayla secara perlahan bahwa kami cinta ”
                Omongan itu pun panjang dan lebar sampai akhirnya diakhiri dan dimulai dengan revan masuk kedalam kamar nayla
“nay ...”
“revan ” dengan pandangan sayu
“aku bawa makanan nih makan bareng yukk sama aku ,, ayam goyeng ayam goyeng hihi ”
“haha kaya upin ipin aja hahhaah ”
“mari makan mari makan kamu udah sehatkan ? udah dong pasti ” ujar revan meenjawab sendiri
“iya udah udah kok ”
“aku mau nanya sesuatu boleh tentang kita ”
“apa ? ”
“aku ngerasa kamu punya dua kepribadian disekolah kamu seperti nggak kenal aku di luar kamu kaya seseorang yang penuh perhatian apa ada yang salah sama ini semua nay ??”
“nggak ada Cuma aku yang salah kok kak,, pertama itu sekolah aku takut guru ngomongin kita kedua kakak kelas dengan pandangan mereka yang sinih itu ketiga aku nggak mau jadi bahan surakan kalau setiap kali kita berdua atau melihat orang lain berbisik dengan mata ke arah kita aku tau aku salah aku banyak salah dan mementingkan banyak hal tentang gengsi kak ”
“aku tau nay itu maksud kamu tapi aku juga nggak bisa terus bilang iya dan setuju walau hati ini nggak setuju aku nggak mau bikin hubungan ini jadi monoton hanya bisa bilang iya dan iya saja aku ingin kita saling mengingatkan saat kita satu sama lain salah karna alasan kita saling cinta aku nggak bisa jadi orang yang mencintai apa adanya ”
“maaf .... ” ujar nayla sambil memeluk revan dengan terisak
“makasih buat semuanya selama satu bulan ini nay ”
“sama sama kak ”

                Hari ini adalah jadwal merayakan aniv pertama dengan pacar pertama buat nayla dan hari ini semua kegiatan sudah ada dalam agenda harian pertama photo studio berdua makan berdua nanti malam dengan candy light dinner romantis dan nonton film berdua
“sudah siap ??”ujar revan
“sudah dong ” sambil tertawa ringan “ohh iya pertama kita photo dulu yah soalnya kalau photonya nanti takutnya cantiknya luntur hahaha ”
“iya iya bisa deh gimana anak kecil aja kakaknya mah ngikutin aja hahaha,, apa kabar abang kamu nay ??”sambil pandangan lurus searah jalan
“baik kayanya dia baik ”ujar nayla datar
“adik kecil kamu gimana ?? apa masih kecil ”
“kayanya dia juga baik ” kembali datar
“ehmm ya kayanya mereka baik tapi aku udah lama nggak liat mamah sama adik kecil kamu lagi pada kemana ?? ”
“entah aku nggak tau kak ”
“mamah kamu suka nelponkan tapi nggak pernah kamu angkat ??” menunggu jawaban “nay ... nay ”
“entahlah aku pun tak tahu kabar mereka lagian aku juga nggak mau tahu kok kabar mereka ”
“apa nanti saat aku tiba tiba menghilang kamu bakal menggannggap aku sebagai orang lain juga dan saat aku mau masuk lagi kamu tetap mengganggap aku sebagai orang lain juga karena asal ku adalah orang lain nay ”
                Nayla pun termenung dengan kata kata itu karena mungkin yang tadinya orang lain sekarang bisa menjadi orang yang paling berarti yang kita punya menggantikan orang yang telah meninngalkan kita dimasa lalu contohnya orang yang sedang ada disamping nayla sekarang yang tadinya adalah orang lain juga
                Tangan revan pun mengelus tangan nayla dengan lembut sambil tersenyum
“semuanya akan baik kok nay kalau kamu terbuka yah ”
“iya makasih kak ”
                Sesampainya di mall mereka langsung menuju tempat photo studio dengan tangan yang langsung berpegangan seusai berphoto mereka berniat untuk menonton film yang sudah mereka rencanakan saat masuk
“hey van ” ujar dimas
“hey dim sama siapa loe kesini tumben loe nonton biasanya beli dvd bajakan ” ujar revan ringan
“itu ama anak anak banyakan kita kalian berdua mau gabung gak ”
                Dan saat nayla melihat ke arah teman teman revan ada ines sosok yang sudah melabaknya dengan kata kata kasar itu walau revan belum tahu tentang hal itu dengan cepat nayla langsung melepaskan tangannya dari ngenggaman revan
                Revan pun melihat kearah tangannya dan saat dia melihat nayla seperti sedang sibuk dengan gadgetnya revan kembali meraih tangan nayla mengajak kedepan bersama kerumunan itu tapi sekarang nayla melepaskannya dengan kuat sampai teman teman revan melihat dengan aneh
“jadi gabung van ” ujar gilang memastikan
“kayanya gue misah aja kita mau nonton film yang beda soalnya ” ujar revan mengeles
                Setelah teman temannya masuk keruang tunggu theater revan langsung keluar meninggalkan nayla dengan jalan yang cepat nayla pun mengejarnya mungkin arahnya ke parkiran
“kak .... kak revan tunggu ” tak dihiraukan “revan ..... ” ujar nayla
                Revan menaiki escalator menuju arah turun dan tetapa dengan jalan yang cepat saat sampai luar revan sudah menyebrang saat nayla akan menyebrang hampir dia beberapa kali akan tertabrak
“maaf maaf pak maaf ” ujar nayla lemas
“hati hati dong de ”ujar sopir
                Revan mehilat kebelakang kakinya seperti ingin berjalan ke arah nayla tapi hati yang emosi ingin terus berjalan kedepan revan hanya bisa mengepal tangannya dan dibelakang ternyata nayla sudah terjatuh karena langkahnya yang terburu buru
“bangun ” ujar revan
“ehmm kak revan ... ”
“ayo kita ke mobil aku ada p3k ” ujar revan dan nayla berpikir reevan tidak akan semarah itu
                Pintu mobil pun di buka nayla duduk dan revan yang membersihkan lukanya dan aak sakit bagi nayla
“udah jangan manja ”
“hah ... ” nayla pun terkaget dengan kata kata yang keluar dari mulut revan “udah nggak usah aku gak apa apa silahkan kalau anda keperluan lain silahkan pergi dari sini terimakasih ” nayla pun langsung pergi
                Revan langsung masuk mobilnya dan memutar stirnya dan dia masih melihat nayla dari kaca spionnya dia mengerem dan melihat nayla sudah menaiki taksi dan ditambah bunga yang ada di belakang membuat hari ini tambah hancur
                Revan mengikuti taksi nayla dari belakang untuk memastikan nayla pergi kearah mana dan ternyata ke arah rumahnya. Di dalam taksi nayla berkaca kaca kenapa hari ini jadi begini nayla pun keluar dari taksinya dan dibelakang mobil evan pun berhenti revan diam didalam mobil sambil melihat nayla
                Saat nayla masuk kedalam rumah ternyata mamahnya sudah datang nayla langsung memeluk mamahnya itu dengan kanget mamah tiri nayla itu langsung memeluk nayla dengan erat sambil bertanya
“ada apa nay ?? kamu baik ” tapi nayla tak sanggup berkata dia hanya bisa menangis dalam pelukan mamahnya itu
Sambil terisak  “nggak ada apa apa kok mah Cuma kengen aja ” ayah dan mas haikal yang melihat dari belakang hanya bisa saling tersenyum melihat adengan itu terjadi dan tiba tiba dik kecil nayla berlari “kak nayla ade kangen sama kakak ,, kakak tambah cantik nanti gede ade mau cantik kaya kakak dong ”
“mika juga udah cantik kok kaya kakak malah lebih sini peluk ” ujar nayla hangat
“kakak kenapa nangis ” ujar mika polos
“kakak kangen ama mika jadi kakak nangis deh ” dari belakang ayah sama masnya gak akan dipeluk juga nih ujar ayah becanda hihi ah ayah mas haikal juga mau dipeluk juga sini sini hahaha
                Memang dari satu sisi ini lah mereka yang bisa menerima kamu apa adanya ya itulah keluarga bahkan mereka orang yang selalu mengeritik kamu dimana pun kamu terimakasih ayah bunda kakak dan adik ku sayang
“nay ?? .... temenin mas ngambil makanan di dapur yukk mas atut nih hihi ”
“ihhh mas udah gede gitu penakut hahahh ”
Sesampainya didapur ....
“kamu lagi ada masalah dengan revan nay ”
                Nayla pun menjelaskan semuanya kepada kakak lalaki yang paling perhatian itu dan akhirnya masalah itu pun bisa sedikit di beri jalan keluar oleh kakaknya itu

                Hari ini adalah jadwal revan untuk bermain sexophone di cafe yang waktu itu nayla pernah datang nayla duduk di belakang dengan sudut paling pas untuk memandang revan dengan jelas dideretan depan tentu banyak teman teman revan termasuk ines tapi sekarang nayla tidak takut atau gengsi
                Nayla menunggu revan dengan sabar dan mengirim bbm dan line dengan bunyi yang sama “kak revan selamat manggung aku nungguin bunyi saxophone yah salam dari orang yang belum minta maaf ini ” yah walau semuanya belum dia baca
                Saat revan masuk kedalam stage banyak yang teriak berisik memang tapi aku juga melakukan hal yang sama nayla menunggu mata revan melihatnya tapi mata itu tak pernah melihat ke arah nayla sama sekali sudah beberapa lagu yang keluar dari besi berbunyi itu
                Nayla hanya bisa memandang revan dengan jenuh sampai akhirnya revan bilang ini adalah lagu terakhir dan special ada yang mau nyanyi bareng
“ada yang mau menyanyikan lagu ini bareng saya disini ” ujar revan nayla dengan sepontan mengacungkan tangan
“akuuu ” ujar nayla  dengan pandangan aneh revan pun turun dari stage dan menarik tangan nayla, nayla membalas pegangan itu dengan erat dan tersenyum
 “nay tau lagu tuluskan yang ini ” ujar revan berbisik
“tau  kak ”
“kamu nyanyi aku main sexophonenya oke ”
“oke ”
                Mungkin hawa dari kami masih canggung dan sebelum mulai revan berbisik kepada temannya entah untuk apa dan yang pasti kita berdua menyanyikan lagu tulus jangan cintai aku apa adanya judul lagu yang cukup aneh karena kebanyakan orang itu ingin dicintai apa adanya tapi aku mengerti ini. Ini adalah sesuatu yang sering di ungkapkan oleh pria pemain sexophone yang ada disebelah ku ini
                Tepuk tangan pun ramai sekali diseisi cafe ini dengan suasana riuh ini tiba tiba ada serangkai bunga yang terlihat sudah mulai layu
“sebenarnya ini bunga seharusnya aku kasih dihari aniv kita yang pertama kemarin tapi aku nggak bisa ngasih ini kemarin jadi aku kasih sekarang dan mudah mudah kamu tau sesuatu bahwa apapun yang terjadi aku tetep akan Cinta semua orang butuh cinta sekali pun orang orang munafik sekali pun semua orang selalu bersyukur dengan cinta yang mereka miliki cinta selalu ada dimana pun dan terlihat dengan jelas dimana pun tanpa perlu indra ke enam walau bentuknya tak nyata walau wujudnya tidak ada tapi indah
Yang paling sakit saat mencintai adalah kehilangan saat kehilangan mungkin air mata jatuh otak bekerja untuk mendaur ulang semua kebiasaan yang selalu di lakukan berdua otak memastikan bahwa ini bukan mimpi dan kenyataan, cinta bagai secangkir kopi dengan gula yang tercampur enak dan manis tapi rasa pahitnya tetap saja ada dan pasti mininggalkan ampas lawaupun sudah kopi tanpa ampas sekali pun
                Dan ini di ceritanya, seorang perempuan yang tidak pernah mau keluar luar hanya ingin berdiam didalam rumahnya tanpa ingin tau apa yang ada di luar bahkan warung sekali ppun dia tidak ingin tau ya dia adalah nayla seorang yang sebenarnya tidak setutup itu tapi dia hanya malas untuk bergaul dengan orang yang ada di sekitarnya tanpa ada urusan apapun
“mah aku pergi dulu ..... ” ujar nayla sambil berlalu pergi keluar rumah
“iya hati hati nay ” ujar tante nike
                Orang sebenarnya bukan mamah nayla hanya orang yang datang saat nayla sudah besar dan dia harus memanggilnya mamah lawau tante nike tak sejahat ibu ibu tiri bagaikan di tv bahkan dia baik hati
                Nayla selalu berjalan menuju luar komplek untuk naik angkot bukan karena di rumah tidak ada mobil tapi dia tak inginmenjadi anak manja dengan kondisi seperti ini dia selalu memperhatikan semua orang yang ada di sekitarnya khayalan dia selalu terbang tanpa batas tentang semua ini di dalam angkot sekali pun dia tak pernah berhenti berkhayal bahkan khayalannya sudah memenuhi blogs yah
                Nayla selalu berkhayal tentang cinta yang ada di khayalannya tanpa tau apa rasanya jatuh cinta dia selalu menangis sesuai dengan ceria di dalam ceritanya sendiri bahkan dia merasa sakit saat tokoh itu sakit
“nay loe lagi berkhayal lagi ???” ujar seseorang yang tiba tiba mengagetkan nayla
“kinar .... loe dasar ... ngapain loe naik angkot tumben motor loe kemana ???”
“ada di bengkel hahahah ,,, loe gila berat yah masa gue dari tadi di belakang loe nggak nyadar nyadar nay nay plisss insyaf apa loe ”
“insyap emanng gue buat dosa apa lagian gue nggak ngayal kaya yang suka loe khayalin hahaha ”
“ihhh loe .... kiri kiri bang ... hampir aja kelewat sekolah kita nay ”
“makasih bang ... iya nggak apa apa kali kelewatan dikit  ”
“nay awas .... ” ada motor datang dari belakang dengan kecepatan yang agak sedikit tidak wajar dan dengan cepat nayla pun bereaksi
“ehhh loe punya motor aja belagu pake acara ngebut ngebut segala pake tuh mata loe ... ” ujar nayla
                Penguna motor pun turun dari motornya yang gagah itu dan membuka helmnya kinar yang tau itu siapa langsung melongo tak kontrol
“maaf maaf saya benar benar tidak sengaja apa ada yang luka atau bagaimana ” ujar pengendara motor itu
“maaf maaf kalo sama maaf semua masalah selesai dengan maaf gak akan ada penjara bro ... ” ujar nayla ketus dan kinar berusaha menarik nayla menjauh dari lelaki itu
“nay loe gak tau itu siapa ???”ujar kinar
“emang siapa ???” ujar nayla polos
“kak revan nay revan ”
“ohhh itu yang namanya revan itu hahaha biasa aja ah kerenan suara motornya hahaha ”
“idih dasar cewe nggak normal pantes loe jomblo terus hahaha anehnya abis abisan hahaha ”
“hahaha jomblo itu menyenangkan kok hahaha ”

“bentar yah aku yanng pesen minumnya mau pada apa nih ” ujar nayla
“samain aja dah ” ujar kinar, fika, dan kimi
“ibuuu ... mau minumnya dong 4 es teh aja deh semua ”
“sip atuh neng tunggu dulu yang bentar ”
“iya siap bu hehe ”
“nih minumnya neng ”
“makasih ibu ini uangnnya ” ujar tiba tiba saat membalik kebelakang revan terlalu dekat dengan bakinya dan minum itu pun tumpah
“ya ya ampun maaf maaf gak apa apakan Cuma basah aja maaf maaf ” sambil mengambil tissue di kantung saku baju dan mencoba mengeringkannya
“iya nggak apa apa ,, bu minumnya beli lagi yah 4 es teh buat dia ” ujar revan santai
“kak maaf maaf kok malah dibeliin minum sih ini uangnya aku yang bayar sekalian buat bajunya ”
“nggak apa apa Cuma basah dan nggak perlu di ganti uang sini biar aku yangbawa mana meja kamunya lagian tadi aku yang salah kok dan sekalian nebus kesalahan tadi pagi ”
“yang itu ...” sambil menunjuk mejanya
“ohh iya revan ... kamu ??”
“nayla aku ade kelas kakak ” ujar nayla
“oke ,, ini dia minumnya silahkan diminum ...” ujar revan sambil pamit dan berlalu
                Hampir semua mata melihat hal itu termasuk ketiga teman nayla mereka langsung bergosip biasa cewe, di sisi lain revan pun menoleh ke belakang ke arah nayla sambil menipiskan bibirnya
                Pulang seperti biasa dengan kebiasaan seperti biasa masuk kedalam rumah makan belajar nonton tv dan tidak peernah keluar rumah sama sekali terkecuali ada teman yang mengajak keluar rumah
“nay mau ikut mamah keluar gak mau main ke tetangga nih ikut yu pada nanyain yang namanya nayla itu yang mana loh ”
“gak ahh mamah aja aku lagi nggak mood ” ujar nayla sambil berlalu dan pergi ke kamarnya saat semua orang  tidak ada di rumah nayla selalu diam didalam kamar dan menulis sesekali melihat keluar lewat jendela yang ada dikamarnya atau duduk di depan jendela itu berkhayal bisa bertemu mamahnya dan tidak tinggal dirumah ini bersama kakak dan adik tirinya
“kak nayla ?? ” suara samika adik tiri perempuan nayla yang sebenarnya manis
“apa mik ??? ”
“kita main yuk mika punya mainan baru nih ”
“sama kak haikal aja sana aku lagi sibuk nih ”
“yah kakak ,,, kak haikal belum dateng tau ”
“apa apa mika kak haikal udah pulang tau sini main sama kakak aja yuuu kak naylanya lagi sibuk tuh liat ,, oh iya nay kamu suka music classic kan ikut kakak yu malam minggu nonton pemain saxophone di cafe favorit kak ”
“iya gimana entar aja yah kak ” sambil menutup pintu
“nay nay apa salah kita kenapa kamu gini terus sih ” ujar haikal mendesah

“nay nay udah siap belum ... ” ujar haikal sambil mengetuk pintu
“iya bentar lagi ..... ”
“kamu Cuma pake tshirt sama jeans doang nay ...”
“yap hayu pergi ”
“kamu gak bawa slr pemainnya ganteng tau kakak udah kenal kalo kamu mau nanti kakak kenalin yah sama temen kak ”
“iya terus kalo ganteng aku harus gimana terserah kakak aja deh mau ngapain aku Cuma patung kok yang bisa dibawa kemana mana ”
“nay ........... ” sambil membanting stir kepinggir dan menghela napas
“kenapa ada yang salah sama omongan aku ”
“entah apa yang salah dari keluarga kita mungkin susah untuk bilanng mamah pada orang yang datang setelah semua ini terjadi dan bilang kakak pada orang asing yang datang secara tiba tiba harus masuk kedalam kehidupan kamu nay tapi coba untuk membukanya, coba untuk mengucapkan selamat datang pada semua orang baru ” ujar haikal
“akan aku coba ”
                Entah kenapa omongan itu langsung menerap di otak nayla iya dia sadar tak selamanya dia menjadi orang yang hanya bisa diam tanpa memberikan arti apa apa bahkan untuk hidupnya sendiri sepanjang jalan nayla terus berpikir tentang semua ini
“sudah sampai ayo turun” ujar haikal manis
“iya sip ” haikal memengang tangan nayla seperti layaknya kakak yang harus menjaga adiknya di tempat ramai agar tidak hilang
                Mungkin suasana tidak menyaman tiupan angin di sore itu tapi haikal tetap tidak mengambil hati atas perkataan adiknya itu
“wah kayanya udah mau mulai nih nay ” ujar haikal yang terus berjalan kepeda melalui orang orang yang sudah tidak sabar menantikan penampilan seseorang itu di atas panggung “untung kak udah  reservasi nay haha ”
“ohhh gitu ” betapa kangetnya nayla saat melihat orang sedang duduk didepan dengan saxophone itu adalah revan nayla pun hanya terdiam memandang orang dengan suara saxophone yang indah itu
“nayla nanti ama kakak dikenalin yah nay pasti dia seneng deh kenalan sama kamu nay ”
                Nayla pun tersenyum tipis sambil berpikir apa ada orang yang sebahagia itukah ??
“hy bro gila tampilan loe dashyat banget bro ”
“ehh mas makasih itu siapa nih ngomong ngomong” ujar revan dengan gaya mengoda
“eittt ini sang putri hahaha ,,, kenalin revan ini nayla ,,, nayla ini revan ” nayla dan revan pun saling pandang
“kamu ???” ujar nayla dengan sepontan
“hyyyy nay kita ketemu lagi ” ujar revan
“maksudnya ketemu lagi apa nih ??” ujar haikal penasaran
“gini mas dia ini ade kelas saya dan kita udah pernah ketemu kok ahh tapi kok gak pake seragam lebih cantik yah mas ”
“gila gila udah muji muji ade gue aja nih bocah awas loe yah macem macem ama ade gue hahaha ”
Pagi itu ...
Sejak pertemuan itu entah kenpa nayla dan revan selalu bertemu nayla jadi tau bahwa revan adalah tetangganya, nayla bukan lagi orang yang tertutup lagi dengan lingkungannya, bukan lagi menjadi orang yanng anti sosial semua yah berbeda sejak kenal revan banyak yang berubah
“nay kamu cape ” ujar revan
“ya seperti yang kamu liat,, aku duduk yah cape banget nih kak ” ujar nayla dengan langkah menepi
“nay aku beli minum dulu yah nay tunggu disini jangan kemana mana oke ”
Nayla pun mengacungkan jempolnya betanda iya, sebagai pengamat sosial nayla pun memperhatikan lingkungannya ada sepasang nenek nenek dan kakek kakek yang terlihat sangat mesra
“kamu pasti lagi merhatiin pasangan itu kan ??”
“iya kok kamu bisa nebak ”
“firasat hahahha ini minumnya ”ujar haikal
“kok merknya di lepas kak  ???”
“ini ada di aku merknya kenapa emang ”
“aneh aja minuman tanpa merk yang menempel ”
Lalu revanpun membuka merk air mineral itu dan ada tulisan yang berbunyi mau mencoba seperti pasangan itu dengan aku nay ....
“kak revan .....”
“nay ... aku udah lama minta sama kakak kamu untuk dikenalkan dengan kamu dan hingga akhirnya aku diperbolehkan berkenalan dengan kamu itu adalah hari terindah nay .... aku Cuma ingin kamu ada disini disamping aku .... ”
Nayla pun berdiri dari duduknya dan berjalan didalam pikiran revan nayla pasti akan pulang tapi nayla malah berdiri disamping revan
“seperti yang kamu mau aku ada disini disamping kamu untuk jadi seseorang yang selalu ada buat kamu kak  ..... ” ujar nayla dengan bibir menipis revan pun senang sampai ingin memeluk nayla tapi tidak jadi karena ini tempat umum dan agak sedikit memalukan hahaha .....

“kak aku nggak mau kalau orang lain tau kalau kita udah pacaran aku nggak mau jadi bahan olekan semua orang disekolah ”
“hmmm jadi ...”
“nanti kalau kakak mau berangkat bareng sama aku turunin aku jauh dari sekolah terus nanti kalau mau pulang bareng jangan pas banyak orang terus ......”
“iya nayla sayang siappp ”
                Revan sadar nayla bukan orang yang kuat dengan banyak omongan orang  lain apalagi status revan yang banyak dikenal orang baru ada desas desus saja mereka pacaran banyak orang yang sudah membuli nayla
“kak revan jangan dipotong ..... ”
“udah ngerti nay udah nih aaaa .... enak loh makanannya kamu tadi gak mesen ini sih ...” revan pun memasukkan makanan itu kedalam mulut nayla agar penuh dan tidak bisa bicara
“auhhh kakak banyak banget aku jadi susah ngomong nih ... ” “ehhh nanti kita photo studio yukk mau gak ” dengan sepontan nayla pun bicara begitu ....
“iya iya hayu tapi ini makan dulu nayla abisin .... nayla ”
“hahaha gak mau gak mau ada kakak galak hahaha ”
                Setelah makan mereka pun pergi untuk mencari studio photo dan revan menyodorkan tangannya
“hmm ” sambil menyodorkan tangannya dan nayla pun terseyum dan memengang tangan revan saat nayla masuk kedalam studio photo bersama revan didepan ada kinar dan kimi dan tiba tiba melihat nayla dengan revan nayla pun langsung melepaskan tangannya dari tangan revan
“hyyy kalian lagi ngapain disini ” sambil pergi kedepan meninggalkan revan dibelakang
“lagi mau photo box kamu kesini sama siapa nay ???”ujar kinar penasaran sambil melihat kearah belakang
“hmm ” sambil berpikir “sen..diri ya sendiri ” ujar nayla beralibi
“ehhh tapi aku liat ada kak revan loh tadi dibelakang tapi kok nggak ada  ” ujar kila
                 Nayla yang panik langsung berpamitan pergi dengan alasan buru buru harus membawakan titipan mamahnya
“duluan yah dadah muah muah kalian ” ujar nayla ,,, nayla langsung keluar dan melihat kesegala arah mencari kak revan saat nayla melihat ada orang dengan jaket yang sama dengan revan nayla pun langsung berlari mengejarnya dan dibelakang kedua temannya yang curiga melihat dari jauh bahwa benar nayla bersama dengan kak revan
“kak revan ... ” ujar nayla sambil terenggah
“hy nay ... kamu lari ... aku udah line kamu aku tunggu di parkiran ”ujar revan
“kak maaf bukan gitu maksud aku ” ujar nayla merasa bersalah
“iya udah aku tau kok maksud kamu udah kita pulang aja yah lupain aja aku nggak apa apa kok nay tenang aja yah ” ujar revan menenangkan nayla sambil memengang tangan nayla dan menariknya pulang

“nay loe yakin jomblo ?? kita nggak yakin kemarin loe dateng sama kak revan kan ??” ujar kinar mengintrogasi
“jomblo kaless tenang aja hahaha ” ujar nayla denga tertawa yang sebenarnya tidak ingin ketawa
“kemarin kamu datang sama siapa kak revan kan ??” ujar kimi
“emang kamu liat beneran itu kak revan ”ujar nayla
“nggak juga sih hehe ”
“tuh kan pasti bukan aku tuh yang sama kak revan hahaah ” ujar nayla denngan  tenang
“mana mungkin juga nayla sama revan ” ujar seorang kakak kelas perempuan yang entah siapa
“idih sewot banget lo ”ujar fika nafsu
“idih dasar kalian anak anak iuhhhh ”
                Dalam hati nayla pun berpikir apa seharusnya semua ini tidak terjadi apa aku harus menyembunyikan semua tapi tidak semudah itu aku bisa menyembunyikan ini semua tidak bbm pun berbunyi
“nay ??? hari ini mau pulang bareng ??” bunyi bbm itu tertanda revan dengan cepat nayla pun membalas
“gak kak aku ada acara bareng anak anak kakak pulang aja duluan hari ini lain kali aja aku bareng kakaknya ”
“oke siap kalo mau di jemput nanti bilang aja yah ”
“iya siapp kak” emot tanda peluk

                Bel pulang sudah berbunyi dari tadi tapi nayla masih di dalam kelas alasannya sih piket untuk besok padahal untuk menghindari bertemu dengan revan yang selalu masih berada di dalam sekolah lawau sudah waktunya pulang dan dia sudah melakukan hal ini sekitar satu minggu
“kamu udah pulang nay ??” bunyi bbm itu
“udah kak ” balas nayla saat nayla melihat kedepan dan ternyata di depan pintu ada revan sedang melihat nayla dengan pandangan yang tidak terlalu menakutkan
“bukannya katanya udah pulang ...... ”ujar revan nada menggoda
“hehe maaf aku bohong aku lagi piket kak, kakak tau dari mana aku ada disini ??? ”
“kinar dia yang bilang sini aku bantu piketnya biar kita bisa pulang bareng ”
“kakak nanya kinar ?? dan dia jawab aku ad disini ”
“iyahh udah sini sapu yah ”
                Dengan muka berpikir nayla pun berpikir pasti kinar udah tahu kalau aku ada hubungan dengan kak revan besok aku harus tanya apa aku harus mengakui yah tentang ini semua
“udah beres kita pulang yukk .... ”
“wah makasih kak revan yang ganteng dan baik hati hahha ”
“iya dong pacarnya siapa dulu hahaha ”
“emang kak revan pacarnya siapa yah kenalin dong aku sama pacarnya hahah ”
“ini dia orangnya ”sambil menarik hidung nayla
“ihhh jangan pegang pegang iuhhhhh anda hahhaah ”
“hari ini kita main dullu mau gak ada discont ice cream green tea combo delight lohh di tempat deket sini ”
“boleh beliin tapi yah hahaha tapi kak sebelum pergi pakein helm yah dong hihi susah ”
“sini sini dasar anak kecil hihi ”
                Mereka pun pergi naik motor dengan kondisi sekolah yang sudah sepi tapi tidak sesepi itu sih tapi seseorang yang melihat mereka yaitu para fans revan
                Saat makan ice cream tiba tiba nayla berbicara
“kak maaf untuk kesalahan yang udah aku lakuin yah ”
“kesalahan apa nay ?? ”  ujar revan dengan alis di tekuk
“nggak kok pokoknya buat semua yang udah aku lakuin aja hihi ”
“iya deh anak kecil kesayangan kakak ”
“kak revan jangan bilang gitu geli kali hahhaha ”
“biarin itu panggilan sayang aja yah hihi kecil hahah ”
“ahhh gak mau aku udah gede kok lagian aku gak beke juga kali ihhh ”
“ehh kak aniv satu bulanan kita photo studio yukk berdua sekalian kita makan nonton semua yah deh gimana tapi semua yah kakak yang bayar yah hahaha ”
“iya deh spesial buat di kecil hahha ”
........
“nay ....” ucap kinar membuka pembicaraan lewat line
“apa kinar sayang hihi ...”
“kamu nggak akan cerita sama aku nay tentang semua ini ????”
“apa kak revan nar ??”
“iyap apa kamu mau ngelak ”
“nggak aku mau cerita sama kamu kalau semua yang kalian bilang tentang aku sama kak revan itu bener tapi ada alasan aku nggak buru buru cerita sama kalian karena kalian suka somel banget aku gak mau banyak orang yang tau tentang semua ini ”
“iyah deh aku terima semua alasan kamu nah jujur gitu kan enak ”
“maaf maaf besok kita omongin lagi yah nar sama yang lain juga tentang aku hahahh ”
..............
                Saat masuk ke kamar mandi tiba tiba byurrrr air tumpah bukan karena ulang tahun tapi karena kejailan kakak kelas yang agak sedikit kelewatan
“nayla ....” dengan kanget ujar kinar
“kinar ... aku basah semua ”dengan mata berkaca kaca dicampur malu banyak orang yang melihat saat nayla dan kinar berjalan revan melihat dari atas dan langsung turun dan menghampiri nayla yang sedang basah kuyup untung hari ini hari sabtu
“nay kamu kenapa .... ”
“nggak apa apa kak Cuma tadi ada yang iseng aja kok aku ganti baju dulu ”
                Revan pun langsung berlari dan mencari seseorang yang pasti melakukan ini kepada semua pacar revan yaitu inesa manta revan yang sebenarnya mungkin masih cinta dengan cepat revan pun menarik ines
“nes aku mau ngomong ...” ujar revan cepat
                 Revan langsung membawa ines pergi ke belakang  
“ines ??? loe pasti yang ngelakuin ini kan ”
“iya kenapa ada masalah emang gue juga yang bilang ke semua angkatan buat nggak suka masa pacar loe ngerti ”
“apa salah dia ,, dan juga apa mau kamu bukan aku yang mutusin semua ini nes bukan tapi kamu jadi kalau ada kesalahan ini semua salah kamu nes bukan aku jangan buat semua oranng yang ada di dalam hidup aku pergi satu persatu ”
                Hari hari menjelang aniv  mungkin baru satu bulan tapi mendapatkan orang yang tidak memcintai kita apa adanya adalah sesuatu orang yang berarti bagi revan jadi mulai hari ini revan ingin menceritakan semuanya agar nayla mengerti dan agar semua ini bukan hanya acara untuk mengalah satu sama lain tapi saling jujur satu sama lain agar hubungan ini tidak menbosankan tidak munafik
                Tapi sepertinya tidak semudah itu untuk mengeluarkan unek unek pada orang yang kita sayang dan tergantung banyak harapan didalam hubungan ini
“nay ini baru setengah 6 dan kita tetanggaan sekolah juga gak terlalu jauh nay ” ujar revan menahan nayla untuk tidak pergi
“tapi kak aku pengen dateng cepat kesekolah ya udah kalau kakak nggak mau nganter aku pergi sendiri aja biasanya juga sendiri ”
“ya udah naik ” saat naik nayla memengang pundak revan dan revanpun memengang tangan nayla dan terasa hangat “nay kamu anget kamu sakit ?? udah sarapan ??”
“nggak itu perasaan kakak aja kali aku baik kak ”
“kita sarapan dulu yah nanti di kantin yah ”
“nggak ah lagian ini hari senin kita upacara kak ”
“yakin ??”
“yap ”
                Saat sampai di sekolah sekolah masih dalam keadaan sepi mungkin hanya beberapa orang saja yang sudah ada di dalam sekolah dengan cepat nayla membuka helmnya dan menaruhnya di depan revan dan segera pergi dengan berlari hanya melambaikan tangan revan hanya bisa  menghela.
                Saat upacara tiba revan melihat sekitar mencari nayla yang belum terlihat di barisannya yang seharusnya ada di sebelahnya dan ternyata nayla memang ada disebelahnya tapi dengan muka yang pucat
“kamu baik nay  ??” dengan spontan karna khawatir
“baik kok hehe ” ujar nayla tanpa melihat kearah revan
                Upacara pun berjalan seperti biasa pengibaran bendera pidato tiba tiba saat pidato sedang berlangsung nayla seperti tidak seimbang dan seperti akan terjatuh tangan nayla memengang tangan revan dan ternyata nayla pingsang revan langsung menggendong nayla menuju uks dengan muka yang tidak tenang
“kayu putihnya tolong ” ujar revan kepada petugas pmr di uks
“ini van ”ujar dimas salah satu teman sekelas revan
“nay ... nayla .... ” ujar revan
“udah tenang saja van dia pasti nggak apa apa kok ” ujar kepala senior uks “dia udah sarapan ??”
“kayanya belum saya belikan dulu ya pak ” ujar revan sambil bergegas ke kantin
                Saat revan kembali ke UKS nayla sudah sadar
“mau makan ??” ujar revan lemas
“hmmm nggak kak aku mau pulang boleh ” ujar nayla lemas
“aku minta izin ke piket yah nanti aku ambil tas kamu dulu ”
                Revan pun mengambil tas nayla dan segera meminta izin agar nayla boleh pulang dan izin agar dia di izin kan untuk mengantarkan nayla pulang. Sepanjang jalan revan selalu memeriksa nayla melalui kaca spionnya
               
                Pulang sekolah revan langsung memarkirkan motornya di depan rumah nayla tanpa ada niat untuk pulang kerumahnya sendiri
“hy van ” sambut kak haikal orang yanng sudah lama tak diliat revan
“hy mas apa kabar kemana aja ??”
“ada di tempat lain hahaha mau ke nayla kan kalian udah jadian van ” ujar mas haikal
“ya seperti itu lah ”
                Revan pun menjelaskan semuanya dengan mas haikal tentang semua yang ada di dalam kisahnya bersama adiknya
“nayla tipe orang tertutup apa lagi kepada kita orang yang mendadak harus ada di kehidupannya secara mendadak seperti kami van ”
“maksud mas ??”
“aku ingin kamu merubah pandangan tentang sesuatu di depan mata nayla secara perlahan bahwa kami cinta ”
                Omongan itu pun panjang dan lebar sampai akhirnya diakhiri dan dimulai dengan revan masuk kedalam kamar nayla
“nay ...”
“revan ” dengan pandangan sayu
“aku bawa makanan nih makan bareng yukk sama aku ,, ayam goyeng ayam goyeng hihi ”
“haha kaya upin ipin aja hahhaah ”
“mari makan mari makan kamu udah sehatkan ? udah dong pasti ” ujar revan meenjawab sendiri
“iya udah udah kok ”
“aku mau nanya sesuatu boleh tentang kita ”
“apa ? ”
“aku ngerasa kamu punya dua kepribadian disekolah kamu seperti nggak kenal aku di luar kamu kaya seseorang yang penuh perhatian apa ada yang salah sama ini semua nay ??”
“nggak ada Cuma aku yang salah kok kak,, pertama itu sekolah aku takut guru ngomongin kita kedua kakak kelas dengan pandangan mereka yang sinih itu ketiga aku nggak mau jadi bahan surakan kalau setiap kali kita berdua atau melihat orang lain berbisik dengan mata ke arah kita aku tau aku salah aku banyak salah dan mementingkan banyak hal tentang gengsi kak ”
“aku tau nay itu maksud kamu tapi aku juga nggak bisa terus bilang iya dan setuju walau hati ini nggak setuju aku nggak mau bikin hubungan ini jadi monoton hanya bisa bilang iya dan iya saja aku ingin kita saling mengingatkan saat kita satu sama lain salah karna alasan kita saling cinta aku nggak bisa jadi orang yang mencintai apa adanya ”
“maaf .... ” ujar nayla sambil memeluk revan dengan terisak
“makasih buat semuanya selama satu bulan ini nay ”
“sama sama kak ”

                Hari ini adalah jadwal merayakan aniv pertama dengan pacar pertama buat nayla dan hari ini semua kegiatan sudah ada dalam agenda harian pertama photo studio berdua makan berdua nanti malam dengan candy light dinner romantis dan nonton film berdua
“sudah siap ??”ujar revan
“sudah dong ” sambil tertawa ringan “ohh iya pertama kita photo dulu yah soalnya kalau photonya nanti takutnya cantiknya luntur hahaha ”
“iya iya bisa deh gimana anak kecil aja kakaknya mah ngikutin aja hahaha,, apa kabar abang kamu nay ??”sambil pandangan lurus searah jalan
“baik kayanya dia baik ”ujar nayla datar
“adik kecil kamu gimana ?? apa masih kecil ”
“kayanya dia juga baik ” kembali datar
“ehmm ya kayanya mereka baik tapi aku udah lama nggak liat mamah sama adik kecil kamu lagi pada kemana ?? ”
“entah aku nggak tau kak ”
“mamah kamu suka nelponkan tapi nggak pernah kamu angkat ??” menunggu jawaban “nay ... nay ”
“entahlah aku pun tak tahu kabar mereka lagian aku juga nggak mau tahu kok kabar mereka ”
“apa nanti saat aku tiba tiba menghilang kamu bakal menggannggap aku sebagai orang lain juga dan saat aku mau masuk lagi kamu tetap mengganggap aku sebagai orang lain juga karena asal ku adalah orang lain nay ”
                Nayla pun termenung dengan kata kata itu karena mungkin yang tadinya orang lain sekarang bisa menjadi orang yang paling berarti yang kita punya menggantikan orang yang telah meninngalkan kita dimasa lalu contohnya orang yang sedang ada disamping nayla sekarang yang tadinya adalah orang lain juga
                Tangan revan pun mengelus tangan nayla dengan lembut sambil tersenyum
“semuanya akan baik kok nay kalau kamu terbuka yah ”
“iya makasih kak ”
                Sesampainya di mall mereka langsung menuju tempat photo studio dengan tangan yang langsung berpegangan seusai berphoto mereka berniat untuk menonton film yang sudah mereka rencanakan saat masuk
“hey van ” ujar dimas
“hey dim sama siapa loe kesini tumben loe nonton biasanya beli dvd bajakan ” ujar revan ringan
“itu ama anak anak banyakan kita kalian berdua mau gabung gak ”
                Dan saat nayla melihat ke arah teman teman revan ada ines sosok yang sudah melabaknya dengan kata kata kasar itu walau revan belum tahu tentang hal itu dengan cepat nayla langsung melepaskan tangannya dari ngenggaman revan
                Revan pun melihat kearah tangannya dan saat dia melihat nayla seperti sedang sibuk dengan gadgetnya revan kembali meraih tangan nayla mengajak kedepan bersama kerumunan itu tapi sekarang nayla melepaskannya dengan kuat sampai teman teman revan melihat dengan aneh
“jadi gabung van ” ujar gilang memastikan
“kayanya gue misah aja kita mau nonton film yang beda soalnya ” ujar revan mengeles
                Setelah teman temannya masuk keruang tunggu theater revan langsung keluar meninggalkan nayla dengan jalan yang cepat nayla pun mengejarnya mungkin arahnya ke parkiran
“kak .... kak revan tunggu ” tak dihiraukan “revan ..... ” ujar nayla
                Revan menaiki escalator menuju arah turun dan tetapa dengan jalan yang cepat saat sampai luar revan sudah menyebrang saat nayla akan menyebrang hampir dia beberapa kali akan tertabrak
“maaf maaf pak maaf ” ujar nayla lemas
“hati hati dong de ”ujar sopir
                Revan mehilat kebelakang kakinya seperti ingin berjalan ke arah nayla tapi hati yang emosi ingin terus berjalan kedepan revan hanya bisa mengepal tangannya dan dibelakang ternyata nayla sudah terjatuh karena langkahnya yang terburu buru
“bangun ” ujar revan
“ehmm kak revan ... ”
“ayo kita ke mobil aku ada p3k ” ujar revan dan nayla berpikir reevan tidak akan semarah itu
                Pintu mobil pun di buka nayla duduk dan revan yang membersihkan lukanya dan aak sakit bagi nayla
“udah jangan manja ”
“hah ... ” nayla pun terkaget dengan kata kata yang keluar dari mulut revan “udah nggak usah aku gak apa apa silahkan kalau anda keperluan lain silahkan pergi dari sini terimakasih ” nayla pun langsung pergi
                Revan langsung masuk mobilnya dan memutar stirnya dan dia masih melihat nayla dari kaca spionnya dia mengerem dan melihat nayla sudah menaiki taksi dan ditambah bunga yang ada di belakang membuat hari ini tambah hancur
                Revan mengikuti taksi nayla dari belakang untuk memastikan nayla pergi kearah mana dan ternyata ke arah rumahnya. Di dalam taksi nayla berkaca kaca kenapa hari ini jadi begini nayla pun keluar dari taksinya dan dibelakang mobil evan pun berhenti revan diam didalam mobil sambil melihat nayla
                Saat nayla masuk kedalam rumah ternyata mamahnya sudah datang nayla langsung memeluk mamahnya itu dengan kanget mamah tiri nayla itu langsung memeluk nayla dengan erat sambil bertanya
“ada apa nay ?? kamu baik ” tapi nayla tak sanggup berkata dia hanya bisa menangis dalam pelukan mamahnya itu
Sambil terisak  “nggak ada apa apa kok mah Cuma kengen aja ” ayah dan mas haikal yang melihat dari belakang hanya bisa saling tersenyum melihat adengan itu terjadi dan tiba tiba dik kecil nayla berlari “kak nayla ade kangen sama kakak ,, kakak tambah cantik nanti gede ade mau cantik kaya kakak dong ”
“mika juga udah cantik kok kaya kakak malah lebih sini peluk ” ujar nayla hangat
“kakak kenapa nangis ” ujar mika polos
“kakak kangen ama mika jadi kakak nangis deh ” dari belakang ayah sama masnya gak akan dipeluk juga nih ujar ayah becanda hihi ah ayah mas haikal juga mau dipeluk juga sini sini hahaha
                Memang dari satu sisi ini lah mereka yang bisa menerima kamu apa adanya ya itulah keluarga bahkan mereka orang yang selalu mengeritik kamu dimana pun kamu terimakasih ayah bunda kakak dan adik ku sayang
“nay ?? .... temenin mas ngambil makanan di dapur yukk mas atut nih hihi ”
“ihhh mas udah gede gitu penakut hahahh ”
Sesampainya didapur ....
“kamu lagi ada masalah dengan revan nay ”
                Nayla pun menjelaskan semuanya kepada kakak lalaki yang paling perhatian itu dan akhirnya masalah itu pun bisa sedikit di beri jalan keluar oleh kakaknya itu

                Hari ini adalah jadwal revan untuk bermain sexophone di cafe yang waktu itu nayla pernah datang nayla duduk di belakang dengan sudut paling pas untuk memandang revan dengan jelas dideretan depan tentu banyak teman teman revan termasuk ines tapi sekarang nayla tidak takut atau gengsi
                Nayla menunggu revan dengan sabar dan mengirim bbm dan line dengan bunyi yang sama “kak revan selamat manggung aku nungguin bunyi saxophone yah salam dari orang yang belum minta maaf ini ” yah walau semuanya belum dia baca
                Saat revan masuk kedalam stage banyak yang teriak berisik memang tapi aku juga melakukan hal yang sama nayla menunggu mata revan melihatnya tapi mata itu tak pernah melihat ke arah nayla sama sekali sudah beberapa lagu yang keluar dari besi berbunyi itu
                Nayla hanya bisa memandang revan dengan jenuh sampai akhirnya revan bilang ini adalah lagu terakhir dan special ada yang mau nyanyi bareng
“ada yang mau menyanyikan lagu ini bareng saya disini ” ujar revan nayla dengan sepontan mengacungkan tangan
“akuuu ” ujar nayla  dengan pandangan aneh revan pun turun dari stage dan menarik tangan nayla, nayla membalas pegangan itu dengan erat dan tersenyum
 “nay tau lagu tuluskan yang ini ” ujar revan berbisik
“tau  kak ”
“kamu nyanyi aku main sexophonenya oke ”
“oke ”
                Mungkin hawa dari kami masih canggung dan sebelum mulai revan berbisik kepada temannya entah untuk apa dan yang pasti kita berdua menyanyikan lagu tulus jangan cintai aku apa adanya judul lagu yang cukup aneh karena kebanyakan orang itu ingin dicintai apa adanya tapi aku mengerti ini. Ini adalah sesuatu yang sering di ungkapkan oleh pria pemain sexophone yang ada disebelah ku ini
                Tepuk tangan pun ramai sekali diseisi cafe ini dengan suasana riuh ini tiba tiba ada serangkai bunga yang terlihat sudah mulai layu
“sebenarnya ini bunga seharusnya aku kasih dihari aniv kita yang pertama kemarin tapi aku nggak bisa ngasih ini kemarin jadi aku kasih sekarang dan mudah mudah kamu tau sesuatu bahwa apapun yang terjadi aku tetep akan jadi sesuatu buat kamu nay ”
“makasih ” sambil disuraki dan ditepuk tangani se isi cafe peluk peluk peluk ujar orang orang di dalam cafe dan kami pun berpelukan bagai teletubis haha
                Hari ini indah untuk kami berdua dan kami tahu bahwa cinta itu bukan sesuatu yang salah dan bukan sesuatu yang harus di tutup tutupi karena karena cinta kita banyak orang yang ikut bahagia dan meraskan kebahagian kita
                Genggaman ini bukan lagi genggaman yang ingin nayla lepaskan lagi
Di dalam mobil ...
“nay aku belum pernah ngedenger kamu bilang kata cinta deh sama aku ” ujar revan
“masa sih aku juga belum dengan kakak bilang hal itu ”
“aku cinta sama kamu nay ” ujar revan dengan nada serius  “sekarang giliran kamu ”
“aku ... ” terdiam sebentar “cinta ” hahaha
“nggak lancar apa gak kedengeran ” ujar revan menggoda
“aku cinta ” ujar nayla malu
“sini liat aku  nay terus bilang ”
“ihhh kakak oke aku mulai ... aku cinta kak revan ....”
“lagi hahhah ”
“aku cinta kak revan ”
“aku juga cinta nayla aku butuh nayla aku sayang nayla ”
“satu kata idem kak ”
                Cinta mungkin bukan kata kata tapi lewat kata kata kita tahu cinta
                                                                               
-          Tamat     -jadi sesuatu buat kamu nay ”
“makasih ” sambil disuraki dan ditepuk tangani se isi cafe peluk peluk peluk ujar orang orang di dalam cafe dan kami pun berpelukan bagai teletubis haha
                Hari ini indah untuk kami berdua dan kami tahu bahwa cinta itu bukan sesuatu yang salah dan bukan sesuatu yang harus di tutup tutupi karena karena cinta kita banyak orang yang ikut bahagia dan meraskan kebahagian kita
                Genggaman ini bukan lagi genggaman yang ingin nayla lepaskan lagi
Di dalam mobil ...
“nay aku belum pernah ngedenger kamu bilang kata cinta deh sama aku ” ujar revan
“masa sih aku juga belum dengan kakak bilang hal itu ”
“aku cinta sama kamu nay ” ujar revan dengan nada serius  “sekarang giliran kamu ”
“aku ... ” terdiam sebentar “cinta ” hahaha
“nggak lancar apa gak kedengeran ” ujar revan menggoda
“aku cinta ” ujar nayla malu
“sini liat aku  nay terus bilang ”
“ihhh kakak oke aku mulai ... aku cinta kak revan ....”
“lagi hahhah ”
“aku cinta kak revan ”
“aku juga cinta nayla aku butuh nayla aku sayang nayla ”
“satu kata idem kak ”
                Cinta mungkin bukan kata kata tapi lewat kata kata kita tahu cinta
                                                                               

-          Tamat     -